Fasilitas Pelestarian Sastra Lisan di Ternate

Fellicia Milleani(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pergeseran budaya akibat globalisasi pada generasi muda membuat penggunaan sastra lisan sebagai budaya, pedoman, dan hiburan dalam masyarakat semakin terlupakan. Fasilitas Pelestarian Sastra Lisan di Ternate ditujukan untuk melestarikan Sastra Lisan Ternate dengan menerapkan tahapan pelestarian sastra dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (tahap Konservasi dan Revitalisasi) yang menargetkan masyarakat khususnya generasi muda serta komunitas Sastra Lisan di Ternate. Masalah perancangan yang diangkat adalah bagaimana arsitektur dapat memberikan informasi, yang dapat membuat pengunjung merasakan, dan mengalami Sastra Lisan Ternate. Maka perancangan menerapkan pendekatan simbolik dengan studi nilai intangible yaitu nilai alam, sosial, dan agama sebagai representasi konsep dasar Sastra Lisan Ternate. Dengan pendalaman karakter ruang yang memanfaatkan koneksi antara alam-bangunan, budaya-teknologi, fasilitas dirancang untuk menciptakan suasana simbolik dan pengalaman ruang yang mendukung pengalaman belajar dan mengalami Sastra Lisan Ternate. Fasilitas akan terbagi menjadi tiga zona simbolis dan memiliki tiga tahapan kegiatan utama yaitu pengenalan (massa penerima), informasi-edukasi (massa pameran), dan edukasi-praktek (massa edukasi), dan terdapat area baca, pujasera, kios dagang, dan area pementasan sebagai kegiatan pendukung.

Keywords


Arsitektur Simbolik, Pelestarian Budaya, Pengalaman Ruang, Sastra Lisan, Ternate

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :