Pengaruh Konsep Terapeutik Arsitektur dalam Menurunkan Sindrom Burnout

Authors

  • Aditya Christanto Petra Christian University, Indonesia
  • Joyce Marcella Laurens Petra Christian University, Indonesia
  • Agus Dwi Hariyanto Petra Christian University, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.9744/acesa.v6i2.13898

Keywords:

Rumah Sakit Pendidikan, Sindroma Burnout, Terapeutik Arsitektur

Abstract

Para peserta pendidikan kedokteran, dalam menjalankan tugasnya di Rumah Sakit Pendidikan memerlukan usaha dan kerja keras hingga terkadang menyebabkan permasalahan kesehatan. Sindrom burnout merupakan kondisi yang menggambarkan respon terhadap stres yang berhubungan dengan pekerjaan dengan kelelahan fisik, mental dan emosional yang relatif lama. Menjadi pemicu bagi beberapa dokter melakukan penelitian tentang kesehatan dan keberlanjutan paramedis, dengan mengangkat kembali isu tentang pentingnya ruang istirahat. Pendekatan teori Therapeutic Architercture sebagai salah satu penanganan dengan memodifikasi lingkungan diharapkan dapat membantu para peserta pendidikan kedokteran dalam menghadapi sindrom burnout. Tujauan penelitian ini untuk mempelajari bagaimana peserta pendidikan kedokteran meredakan burnout yang mereka hadapi melalui restorasi perhatian berdasarkan kegiatan/aktivitas. Metode penelitian yang akan digunakan menggunakan pendekatan metode kualitatif, mengelolah data menggunakan konten analisis, menyunting dan mengkodekan selanjutnya di uji menggunakan perangkat lunak statistik JMP. Variabel yang paling berpengaruh dalam upaya mengatasi burnout ialah “soft fascination” yang berhubungan dengan relaksasi dan rekreasi, yang mendukung konsep Therapeutic Architecture. Menghadirkan suasana layaknya rumah, dengan variabel lingkungan arsitektur yang dapat di terapkan pada ruang istirahat dokter. Hingga dapat menurunkan burnout pada para peserta pendidikan kedokteran.

References

1. Putri IA, Soedibyo S. Tingkat Depresi Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dan Faktor-Faktor Terkait. Sari Pediatri [Internet]. 17 November 2016 [dikutip 23 April 2024];13(1):70–8. Tersedia pada: https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/461

2. Rubab U. Impact of Work Family Conflict on Burnout and Workplace Deviant Behavior: Mediatinf Rele of Stress. Jinnah Business Review [Internet]. 2017;5(1):1–10. Tersedia pada: http://jbrc.pk/volumes/article51.pdf

3. Khamisa N, Peltzer K, Ilic D, Oldenburg B. Work Related Stress, Burnout, Job Satisfaction and General Health of Nurses: A Follow-Up Study. International Journal of Nursing Practice [Internet]. 2016 [dikutip 3 Maret 2023];22(6):538–45. Tersedia pada: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/ijn.12455

4. Irham M. 115 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, IDI Keluarkan Pedoman Standar Perlindungan Khusus. BBC News Indonesia [Internet]. 15 September 2020 [dikutip 23 April 2024]; Tersedia pada: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-54156899

5. Gunderman R. What Happened to the Doctors’ Lounge? [Internet]. The Atlantic. 2013 [dikutip 24 April 2024]. Tersedia pada: https://www.theatlantic.com/health/archive/2013/11/what-happened-to-the-doctors-lounge/281112/

6. Duong D, Vogel L. Resuscitating the doctors’ lounge. CMAJ [Internet]. 13 Februari 2023 [dikutip 27 April 2023];195(6):E241–2. Tersedia pada: https://www.cmaj.ca/content/195/6/E241

7. Brown S. Bringing Back the Doctors’ Lounge to Help Fight Burnout. CMAJ: Canadian Medical Association Journal [Internet]. 3 Maret 2019 [dikutip 5 Maret 2023];191(9):E268. Tersedia pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6400649/

8. Firdaus A, Yuliyanasari N, Djalillah GN, Utama MR. Potensi Kejadian Burnout pada Mahasiswa Kedokteran di Masa Pandemi Covid-19. Hang Tuah Medical Journal [Internet]. 19 November 2021 [dikutip 18 April 2023];18(2):117–35. Tersedia pada: https://journal-medical.hangtuah.ac.id/index.php/jurnal/article/view/117

9. Fadlilah N, Lissimia F. Kajian Konsep Healing Therapeutic Architecture Pada Fasilitas Pendidikan Anak-anak Luar Biasa Studi Kasus: YPAC Jakarta. PURWARUPA Jurnal Arsitektur [Internet]. 5 Maret 2021 [dikutip 18 April 2023];5(1):21–8. Tersedia pada: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/8398

10. Mustika A, Nuffida NE. Aspek Alam sebagai Bagian Therapeutic Architecture pada Rumah Sakit Ketergantungan Obat. Jurnal Sains dan Seni ITS [Internet]. 16 Maret 2017 [dikutip 11 Januari 2024];6(1):G16–9. Tersedia pada: https://ejurnal.its.ac.id

11. Maslach C, Schaufeli WB, Leiter MP. Job Burnout. Annual Review of Psychology [Internet]. 2001 [dikutip 5 Maret 2023];52(1):397–422. Tersedia pada: https://doi.org/10.1146/annurev.psych.52.1.397

12. Kaplan R, Kaplan S. The Experience of Nature: A Psychological Perspective. CUP Archive; 1989. 356 hlm.

13. Chandler CK. Human-animal Relational Theory: a Guide for Animal-Assisted Counseling. Journal of Creativity in Mental Health [Internet]. 2 Oktober 2018 [dikutip 28 September 2023];13(4):429–44. Tersedia pada: https://doi.org/10.1080/15401383.2018.1486258

14. Basu A, Duvall J, Kaplan R. Attention Restoration Theory: Exploring the Role of Soft Fascination and Mental Bandwidth. Environment and Behavior [Internet]. 1 November 2019 [dikutip 28 Agustus 2023];51(9–10):1055–81. Tersedia pada: https://doi.org/10.1177/0013916518774400

15. Laurens JM. Arsitektur & Perilaku Manusia. Grasindo; 2004. 250 hlm.

16. Chrysikou E. Architecture for psychiatric environments and therapeutic spaces [Internet]. Amsterdam: IOS Press; 2014. 1–198 hlm. Tersedia pada: https://doi.org/10.3233/978-1-61499-460-2-i

17. Grinde B, Patil G. Biophilia: Does Visual Contact with Nature Impact on Health and Well-Being? IJERPH [Internet]. 31 Agustus 2009 [dikutip 6 Oktober 2021];6(9):2332–43. Tersedia pada: http://www.mdpi.com/1660-4601/6/9/2332

18. Schaller B. Architectural Healing Environments [Internet] [School of Architecture Dissertations and Theses]. Syracuse University; 2012. Tersedia pada: https://surface.syr.edu/architecture_theses/62

19. Shiferaw R. Analysing the Relevance of Therapeutic Lands Cape for Hospitals: In Context of Nekemte, Ethiopia. Landscape Architecture and Regional Planning [Internet]. 12 Agustus 2022 [dikutip 7 Agustus 2023];7(3):43. Tersedia pada: https://www.sciencepublishinggroup.com/journal/paperinfo?journalid=241&doi=10.11648/j.larp.20220703.12

20. Pile JF. Interior design. Upper Saddle River, N.J.: Pearson/Prentice Hall; 2003. 606 hlm.

21. Sari SM. Peran Warna pada Interior Rumah Sakit Berwawasan “Healing Environment” terhadap Proses Penyembuhan Pasien. Dimensi Interior [Internet]. 2003 [dikutip 8 Maret 2023];1(2):141–56. Tersedia pada: https://dimensiinterior.petra.ac.id/index.php/int/article/view/16241

22. Sari TP. Kontribusi Skylight terhadap Performa Pencahayaan Alami Greenhost Boutique Hotel di Yogyakarta. SMART: Seminar on Architecture Research and Technology [Internet]. 2017 [dikutip 1 Desember 2023];2:45–61. Tersedia pada: https://smartfad.ukdw.ac.id/index.php/smart/article/view/78

Downloads

Published

2024-11-19