Aspek Keberlanjutan pada Rumah Tradisional Tanean Lanjang

Authors

  • Yvonne Krisna Putri Petra Christian University
  • Felicia Ranita Angelica Petra Christian University
  • Lilianny Sigit Arifin Petra Christian University

DOI:

https://doi.org/10.9744/acesa.v5i2.13454

Keywords:

import, certificate of origin, risk management, reconcile

Abstract

Bangunan tradisional merupakan salah satu ciri khas yang melambangkan suatu daerah dna menggambarkan kondisi daerah tersebut baik dari segi sosial budaya maupun dari segi geografis daerah. Semakin berkembangnya zaman semakin banyak juga perubahan yang terjadi pada rumah tradisional, tidak terkecuali Rumah Tanean Lanjang yang merupakan rumah tradisional dari masyarakat Madura yang kental akan kepercayaan dan budaya Madura. Perkembangan ini juga akan mempengaruhi aspek keberlanjutan dari rumah tradisional tersebut yang akan dibedah menggunakan teori keberlanjutan oleh Iwanmura dengan metode kualitatif yang memberikan hasil bahwa rumah tradisional Tanean Lanjang memiliki beberapa aspek keberlanjutan didalamnya yang tidak hanya terletak pada bangunan tetapi juga pada aspek-aspek lainnya.

References

Bahri, M. (2021). Permukiman Tanean Lanjhang Kini Hanya Ada di Pinggiran Bondowoso | TIMES Indonesia. Retrieved 19 June 2022, from https://www.timesindonesia.co.id/read/news/333453/permukiman-tanean-lanjhang-kini-hanya-ada-di-pinggiran-bondowoso

Dwi, O. (2016). IDENTIFIKASI PERUBAHAN ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL - E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Retrieved 16 June 2022, from http://e-journal.uajy.ac.id/11078/

Heng, J., & Kusuma, A. (2013). KONSEPSI LANGGAR SEBAGAI RUANG SAKRAL PADA TANEAN LANJANG. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, 10(4), 217. doi: 10.24002/jars.v10i4.1167

Iwamura, K. (2005). Sustainability, embodied in the local context: A study on the cultural aspects of environmentally symbiotic housing in Japan.

Kurnia, W., & Nugroho, A. (2015). KARAKTERISTIK RUANG PADA RUMAH TRADISIONAL TANEAN LANJHANG DI DESA BANDANG LAOK KECAMATAN KOKOP, KABUPATEN BANGKALAN MADURA. LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR, 2(1). doi: 10.26418/lantang.v2i1.13836

Kusherdyana, R. Modul 1 : Pengertian Budaya, Lintas Budaya, dan Teori yang Melandasi Lintas Budaya. Retrieved 7 April 2022, from https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/SPAR4103-M1.pdf

MacMillan, A., & Turrentine, J. (2021). Global Warming 101. Retrieved 15 June 2022, from https://www.nrdc.org/stories/global-warming-101#causes

Sassi, P. (2006). Strategies for sustainable architecture. London: Routledge.

Shaftel, H. (2022). Overview: Weather, Global Warming and Climate Change. Retrieved 15 June 2022, from https://climate.nasa.gov/resources/global-warming-vs-climate-change/#:~:text=Global%20warming%20is%20the%20long,gas%20levels%20in%20Earth's%20atmosphere.

Srilestari, R. (2016). Natural Design for Tropical Archipelago Lowland Case Study: Madurese Traditional Houses. In International Conference on Sustainable Architecture and Urban Design in Tropical Region. Yogyakarta: International Conference on Sustainable Architecture and Urban Design in Tropical Region.

Tanuwidjaja, G. (2011). DESAIN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA: HIJAU RUMAHKU HIJAU NEGERIKU. doi: 11851802

Tulistyantoro, L. (2005). Makna Ruang pada Tanean Lanjang di Madura. Dimensi Interior, 3(2)

Downloads

Published

2023-09-30