APLIKASI TEORITIS KONSEP HEALING ENVIRONMENT PADA LINGKUNGAN PERKANTORAN
DOI:
https://doi.org/10.9744/acesa.v4i2.12939Keywords:
Cleaner production, emisi gas CO2, forging plant, steel industryAbstract
Usia dewasa merupakan usia yang rentan terkena stres karena besarnya kewajiban dan peran yang harus dipenuhi. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat stres kaum dewasa muda adalah lingkungan kerja karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Menurut Okezone.com, 64% pekerja di Indonesia mengalami peningkatan stres kerja dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan stres tersebut adalah perusahaan yang lebih mementingkan faktor ekonomi dibandingkan kenyamanan karyawannya. Ketika karyawan kurang merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya maka tingkat stres mereka akan bertambah dan dapat mengakibatkan dampak negatif pada kinerja karyawan dan pada perusahaan. Oleh karena itu diperlukan parameter desain lingkungan kerja perkantoran yang dapat menurunkan stres dan meningkatkan produktivitas karyawan. Konsep Healing Environment merupakan sebuah teori perancangan yang menghubungkan antara ruang dengan kesehatan dan well-being manusia agar menciptakan ruang yang membuat pengguna merasa lebih baik dan lebih bahagia. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui parameter Healing Environment yang dapat diterapkan pada gedung perkantoran dengan menggunakan metode studi literatur yaitu metode yang dilakukan hanya dengan berdasarkan karya tertulis yang relevan dengan teori Healing Environment, data yang didapatkan dari hasil analisis kemudian saling dikaitkan dan dirangkum untuk menghasilkan parameter Healing Environment yang dapat diterapkan pada perkantoran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam parameter Healing Environment yang dapat diterapkan pada perkantoran yaitu heirarki, daylight & lighting, natural air & penghawaan, view & nature, material & colors, dan can rest.References
1. Aguilar, C. (2014, March 27). Google Amsterdam / DDOCK. ArchDaily. https://www.archdaily.com/490108/google-amsterdam-ddock
2. Bloemberg, F. C., Juritsjeva, A., Leenders, S., Scheltus, L., Schwarzin, L., Su, A., & Wijnen, L. (2009). Healing environments in radiotherapy. Recommendations regarding healing environments for cancer patients. Project Report.
3. Google Amsterdam. D/Dock. (2019, May 3). https://www.ddock.com/cases/google-amsterdam-2/
4. Hoogstraten, J. W. (2020, October 16). Healing offices. D/Dock. https://www.ddock.com/healing-offices/
5. Huelat, B. J., & H., W. T. T. (2007). Healing environments: What's the proof? MEDEZYN.
6. Mereldehoog. (2019, May 9). Macaw. D/Dock. https://www.ddock.com/cases/macaw/
7. Okezone. (2012, September 17). Waspada, stres intai 64 Persen Pekerja di Indonesia: Okezone Lifestyle. https://lifestyle.okezone.com/. https://lifestyle.okezone.com/read/2012/09/17/198/691019/waspada-stres-intai-64-persen-pekerja-di-indonesia
8. Smeets, S. (2019, May 16). Healing offices study shows significant positive results. D/Dock. https://www.ddock.com/stories/healing-offices-study-shows-significant-positive-result/
9. Stigsdotter, U. (2005). Landscape architecture and health (Vol. 2005, No. 2005: 55)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and full publishing rights without restrictions, with the work simultaneously licensed under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution License (CC BY) that allows for unlimited use, distribution, and content reproduction on all media as long as the original author and source are properly acknowledged and cited.