FASILITAS WISATA EDUKASI KOPI KINTAMANI DAN KOPI LUWAK DI BALI

Authors

  • Kristoforus Eduardo Karundeng

Keywords:

batik, budaya peranakan, edukasi, pariwisata, surabaya.

Abstract

penghasil kopi terbesar di dunia dengan
keragaman jenis kopi, salah satunya Kopi
Kintamani. Kopi Kintamani ditanam di
Kecamatan Kintamani, Bali, di ketinggian
900-1400 mdpl, dengan ciri khas penanaman
yang unik dan pemanenan secara manual,
sehingga memiliki cita rasa khas yang unik.
Keunikan rasanya membuat Kopi Kintamani
sudah menembus pasar beberapa negara luar
negeri dan mendapat sertifikat Indikasi Geografis.
Biji kopi Kintamani yang berjenis arabika ini
dapat dikonsumsi musang luwak untuk
menghasilkan biji kopi luwak, salah satu jenis
kopi yang terkenal juga di Indonesia. Namun,
tingginya permintaan akan biji kopi luwak
membuat banyak sekali musang luwak yang
dieksploitasi tanpa memperhatikan kesejahteraan
hewan tersebut. Oleh karena itu, fasilitas ini
dirancang dengan tujuan memberikan edukasi
kepada pengunjung tentang produksi biji kopi
Kintamani Bali dan kopi luwak, dengan harapan
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
tentang kedua jenis kopi khas Indonesia tersebut.
Fasilitas ini juga dirancang untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup musang luwak, menciptakan
lingkungan alami bagi produksi biji kopi luwak,
serta mengurangi eksploitasi berlebih terhadap
musang luwak. Fasilitas yang disediakan berupa
museum, galeri, ruang pengolahan biji kopi
Kintamani dan kopi Luwak, penangkaran luwak,
workshop, serta café. Pendekatan utama yang
digunakan dalam desain adalah pendekatan
neo-vernakular dengan teori bentuk baru makna
tetap, dengan tujuan membuat desain yang
mencerminkan identitas lokal setempat namun
lebih modern. Selain itu, digunakan juga
pendekatan pendukung berupa pendekatan
multisensori, dengan harapan pembelajaran dapat
dengan lebih mudah dipahami dan dimengerti
ketika serangkaian indera digunakan.

Downloads

Published

2024-08-19