Hunian Komunitas Lansia dan Biara Bruder Kongregasi CSA di Pontianak

Abdiel Marvega Shindutirta(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Survey menyebutkan, pada tahun 2050
jumlah lansia di Indonesia akan meningkat pesat.
Mencapai 23 juta orang atau lebih dari dua kali lipat
jumlah lansia saat ini. Meningkatnya jumlah
penduduk lansia harus disertai dengan fasilitas yang
memadai di setiap daerah. Sedangkan di Pontianak,
hanya terdapat 2 fasilitas panti jompo. Total kedua
panti jompo tersebut hanya mampu menampung 100
orang, berbanding jauh dengan jumlah lansia di
Pontianak yang mencapai 50.000 orang.
Kesempatan untuk mendampingi lansia di
Pontianak, telah masuk dalam rencana
pengembangan Kongregasi CSA. Hal itu didukung
oleh jumlah umat Katolik yang besar di Kalimantan
Barat, sehingga menjadi peluang untuk lebih
mengenalkan karya Kongregasi CSA. Tetapi
terdapat stigma negatif terhadap fasilitas seperti
panti jompo, yang kerap kali dianggap tempat
buangan, tempat orang sakit, dsb. Sehingga
diperlukan hunian yang dapat mengakomodir
kebutuhan tempat tinggal lansia di Pontianak, namun
tidak menjadikan lansia sebagai pasien, melainkan
mahluk sosial yang masih memiliki peran dalam
masyarakat.
Strategi yang diambil adalah menjadikan hunian dan
biara ini inklusif, terbuka untuk publik, dan
berkelanjutan. Menyediakan ruang untuk berbagai
aktifitas masyarakat, guna memungkinkan interaksi
antara penghuni (lansia dan bruder) dengan
masyarakat terjadi. Hunian lansia juga dirancang
agar dapat mewadahi berbagai fungsi, agar lansia
dapat selalu aktif serta produktif. Sesuai anjuran
Kemensos, hunian juga menjawab 7 hak lansia,
termasuk fasilitas kesehatan. Biara Bruder juga
dirancang mengedepankan interaksi dengan para
lansia, namun tetap memastikan kehidupan privasi
bruder sebagai biarawan tetap terjaga. Bangunan
juga dirancang dapat tanggap bencana seperti banjir
dan asap kebakaran hutan yang kerap kali
meneylimuti kota Pontianak.


Keywords


Lansia, Bruder Katolik, Ruang Publik, Biara, Hunian

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :