KONTEN PERAN GENDER PEREMPUAN DALAM FILM ANIMASI BARBIE

Katrin Ludirja(1*),


(1) Petra Christian University
(*) Corresponding Author

Abstract


Film animasi Barbie ditujukan bagi anak perempuan, padahal tokoh film tersebut sebagian besar diperankan oleh karakter perempuan remaja hingga dewasa. Karena itu, penerapan peran gender perempuan menjadi pertimbangan khusus bagi pembuat film animasi Barbie. Peran gender perempuan menurut Moser (1993) ada 3 jenis, yaitu peran reproduktif, peran produktif, dan peran masyarakat. Sesuai judul yang tertera, subjek penelitian ini adalah 24 film animasi Barbie. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan metode analisis isi untuk menganalisis item peran gender perempuan dalam setiap film animasi Barbie. Hasil penelitian menunjukkan dari ketiga jenis peran gender perempuan yang ada, film animasi Barbie banyak menunjukkan peran masyarakat, khususnya indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial. Film animasi Barbie memberikan seruan kepada anak perempuan kelas menengah ke atas untuk fokus terhadap peran masyarakat, khususnya organisasi kolektif kegiatan sosial dan tidak melakukan peran produktif. Selain itu, film ini juga memberikan instruksi kepada kaum anak perempuan untuk menjadi pemimpin di organisasi yang non-produktif. Adapun statistik pergeseran peran gender yang menjadikan peran masyarakat sebagai lambang feminitas film tersebut.

Keywords


Peran Gender Perempuan; Film Animasi Barbie; Analisis Isi

Full Text:

PDF

References


Cook, C. M. (2012). The Hero and Villain Binary in The Western Film Genre. Retrieved July 24, 2013, from Massey University Palmerston North, New Zealand.

Elzingre, M. & Hodgson, P. (2013). Paris as a Fashion City. Berg Fashion Library. Retrieved July 31, 2013, from http://www.bergfashionlibrary.com/view/bewdf/BEWDF-v8/EDch8037.xml

Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.

Fakih, M. (1997). Analisis Gender dan Transformasi Sosial (Cetakan Kedua). Yongyakarta: Pustaka Pelajar.

Grierson, T. (2013). What is Rock Music?. Retrieved March 15, 2013, from http://rock.about.com/od/rockmusic101/a/RockHistory.htm

Kirsh, S. J. (2010). Media and Youth: A Developmental Perspective. UK: Wiley Blackwell.

Lips, H. M. (1988). Sex & Gender. California: Mayfield Publishing Company.

Mattel Incorporation. (2013). History. Mattel. Retrieved July 31, 2013, from http://corporate.mattel.com/about-us/history/mattel_history.pdf

___________. (2013). Philanthropy. Mattel. Retrieved July 24, 2013, from http://philanthropy.mattel.com/stories/story2

Morawitz, E. B. & Mastro, D. E. (2008). Journalism and Mass Communication Quarterly. New York: SAGE Publication.

Moser, C. O.N.. (1993). Gender Planning and Development – Theory, Practice, and Training. New York: Routledge.

Nugroho, R. (2008). Gender dan Strategi Pengarus-Utamaannya di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Still, J. (2010). Feminist Barbie: Mattel’s Remakes of Classic Tales. Retrieved April 10, 2013, from MP: An Online Feminist Journal.

Wimmer, R. D. and Dominick, J. R. (2003). Mass Media Research: An Introduction (7th ed.). California: Wadsworth Publishing Company.

Wolf, N. (1997). Gegar Gender. Yogyakarta: Pustaka Semesta Press.

Wood, J. T. (2009). Gendered Lives Communication, Gender, and Culture (8th ed.). California: Wadsworth Publishing Company.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


TEMPLATE JURNAL E-KOMUNIKASI