PENERIMAAN PEREMPUAN MENGENAI WACANA DYSMORPHOPHOBIA DALAM FILM 200 POUNDS BEAUTY

Djinna Soesanto(1*),


(1) Petra Christian University
(*) Corresponding Author

Abstract


Penerimaan perempuan terhadap suatu film berbeda satu dengan yang lain. Dalam film 200 Pounds Beauty terdapat wacana dysmorphophobia atau yang dikenal dengan Body Dismorphic Disorder (BDD) yang dimaknai oleh perempuan secara berbeda-beda. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori analisis penerimaan dan Body Dismorphic Disorder. BDD mencangkup beberapa aspek, yaitu aspek kognitif, afeksi, behavioral, dan hubungan sosial.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan observasi dan wawancara yang mendalam. Penelitian ini mengacu pada teori analisis penerimaan dan Body Dismorphic Disorder. Informan dalam penelitian ini adalah perempuan yang berpotensi mengalami gejala BDD. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa informan yang termasuk dalam golongan perempuan yang memiliki berat badan di bawah normal memiliki penerimaan dominan mengenai wacana dysmorphophobia dalam film 200 Pounds Beauty. Sedangkan informan yang memiliki berat badan normal, kelebihan, dan obesitas memiliki penerimaan negosiasi mengenai wacana dysmorphophobia dalam film 200 Pounds Beauty.


Keywords


Analisis Penerimaan; Film; Body Dismorphic Disorder

Full Text:

PDF

References


Aprilia, D.R. (2005): 46. Iklan dan Budaya Populer: Pembentukan Identitas Ideologis Kecantikan Perempuan oleh Iklan. UAJY.

Baran, S.J., dan Davis, D. (2010). Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan, dan Masa Depan. Jakarta: Salemba Humanika.

Brannon, L. (1996). Gender Psychological Perspectives. Allyn & Bacon, Incorporated.

Bungin, B. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ellis, L. (2010). Berpacu Melawan Usia Rahasia Awet Muda Tanpa Obat dan Kosmetika. Yogyakarta: ANDI.

Fox, D., & Prilleltensky, I. Psikologi Kritis: Metaanalisis Psikologi Moderen. Teraju.

Fristy. (2012): 4-9. Citra Diri pada Remaja Putri yang Mengalami Kecenderungan Gangguan Body Dysmorphic. Universitas Gunadarma.

Furnham, A., Badmin, N., & Sneade, I. (2002). The Journal of Psychology: Body Image Dissatisfaction: Gender Differences in Eating Attitudes, Self-Esteem, and Reasons fo Exercise. London: University Colege

Hadi, I.P. (2009): 3-4. Penelitian Khalayak dalam Perspektif Reception Analysis. Universitas Kristen Petra.

Hunter, L., Fan, J., & Yu, W. (2004). Clothing Appearance and Fit: Science and Technology. Woodhead Publishing Limited.

Jensen, K.L., & Jankowski, N.W. (2002). A Handbook of Qualitative Methodologies for Mass Communication Research. London: Routledge.

Lusia, A. (2006). Oprah Winfrey. Jakarta: Gagas Media.

Melliana, A. (2006). Menjelajah Tubuh Perempuan dan Mitos Kecantikan. Yogyakarta: LKiS.

Miranti, A. Analisis faktor dan proses keputusan pembelian produk perwatan tubuh Kendedes Princess Ritual di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogo. Institut Pertanian Bogor. (2011): 1.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nadia, Z. (2012). Mengungkapkan Fakta-Fakta Sebenarnya di balik Mitos-Mitos Kecantikan & Kesehatan. Jogjakarta: Buku Biru.

Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Jakarta: Yogyakarta: LKiS.

Veale, Da. (2004). Body Dysmorphic Disorder. PMJ Online.

Yuniar, I. (2012): 112. Hubungan Antara Self-Esteem dengan Kecenderungan Body Dismorphic Disorder Pada Remaja Putri. Universitas Airlangga Surabaya.

Non-book

Double-jaw surgery is the latest extreme addition to South Korea's plastic surgery fad. 28 Mei. 2013. < http://www.nydailynews.com/life-style/health/s-korea-painful-beauty-fad-bone-cutting-jaw-surgery-article-1.1356287>

Demi Secantik Ratu Mesir Nefertiti, Wanita ini 51 kali Operasi Plastik. Wahyuningsih, Merry. 11 November. 2012

Korea Selatan, Negara Paling Gemar Operasi Plastik. Destriyana. 1 Februari. 2013.

Diinspirasi Gangnam Style, Turis Operasi Plastik Naik 5 Kali Lipat. Jaka Perdana. 30 September. 2013.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


TEMPLATE JURNAL E-KOMUNIKASI