Representasi Disfungsi Keluarga dalam Film “Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti”
(1) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(2) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(3) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author
Abstract
Disfungsi keluarga merupakan sebuah fenomena yang terjadi pada beberapa keluarga di Indonesia. Film dapat digunakan sebagai wadah untuk menyampaikan realitas tersebut kepada masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana disfungsi keluarga yang digambarkan melalui film "Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti". Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode penelitian semiotika milik John Fiske yang memiliki tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Peneliti menggunakan scene yang ada dalam film "Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti" sebagai subjek penelitian dan representasi disfungsi keluarga sebagai objek penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan komunikasi menjadi kunci utama dalam pasangan suami istri. Permasalahan ini juga menggambarkan realitas penyebab tingginya angka perceraian di Indonesia. Peneliti juga menemukan gambaran seorang suami dan ayah yang tidak memberikan kebebasan. Tindakan otoriter dari seorang ayah juga ditunjukkan dari perilaku yang terus menjadikan anak sebagai pelampiasan masalah. Keterkaitan disfungsi keluarga pada dua setting waktu dalam film ini yaitu melihat pengalaman, trauma, pandangan terhadap keluarga, dan cara menghadapi konflik yang berdampak pada generasi selanjutnya. Dalam film ini, gambaran disfungsi keluarga tersebut ditunjukkan dari adanya penolakan yang dilakukan anak kepada ayahnya. Peneliti juga melihat bentuk disfungsi keluarga yang terjadi dipengaruhi dengan adanya ideologi patriarki dalam keluarga.
Keywords
References
Afiatin, T. (2018). Psikologi perkawinan dan keluarga. https://www.google.co.id/books/edition/Psikologi_Perkawinan_dan_Keluarga/2LPoEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1
Bailon, S.G. & Maglaya, A. (1978). Perawatan kesehatan keluarga: Suatu pendekatan proses. Pusdiknakes
Baumrind, D. (1967). Child Care Practices Anteceding Three Patterns of Preschool Behavior. Genetic Psychology Monographs, 75 (1), 43-88.
Budi, M. (2023, May 13). 2 anak di Jaksel nekat kabur dari rumah gegara anggap ortu diktator. Detik.com. https://news.detik.com/pemilu/d-6718805/2-anak-di-jaksel-nekat-kabur-dari-rumah-gegara-anggap-ortu-diktator
Caesaria, S. D. & Kasih, A. P. (2023, May 25). Indonesia urutan ke-3 “fatherless country”, psikologi UGM sebut 5 dampaknya. Kompas.com. https://www.kompas.com/edu/read/2023/05/25/090000371/indonesia-urutan-ke-3-fatherless-country-psikolog-ugm-sebut-5-dampaknya?page=all
Christy, M. S. (2022). Toxic relationship free : Ketika hubungan meracuni masa depan, apa yang harus dilakukan?. PT. Elex Media Komputindo
CNN Indonesia. (2023, September 24). 7 cara kendalikan emosi saat marah , hindari perpecahan dalam hubungan. https://www-cnnindonesia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230919115844-277-1000837/7-cara-kendalikan-emosi-saat-marah-hindari-perpecahan-dalam-hubungan/amp?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=From%20%251%24s&aoh=17150041682678&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Fgaya-hidup%2F20230919115844-277-1000837%2F7-cara-kendalikan-emosi-saat-marah-hindari-perpecahan-dalam-hubungan
Dewi, S. (2023, July 31). Sinopsis "Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti": kisah di balik narendra yang menyebalkan. Narasi.tv. https://narasi.tv/read/narasi-daily/sinopsis-hari-ini-akan-kita-ceritakan-nanti
Dian, R. (2023, May 4). Indonesia peringkat 3 fatherless country di dunia, mempertanyakan keberadaan ‘ayah’ dalam kehidupan anak. Narasi.tv. https://narasi.tv/read/narasi-daily/indonesia-peringkat-3-fatherless-country-di-dunia-mempertanyakan-keberadaan-ayah-dalam-kehidupan-anak
Fiske, J. (1987). Television culture. Methuen
Fiske, J. (2004). Cultural and communication studies: sebuah pengantar paling komprehensif. Jalasutra.
Forward, S. (2009). Toxic parents: overcoming their hurtful legacy and reclaiming your life. Random House Publishing Group.
Friedman, M.M. (1998). Family Nursing : Research, Theory and Practice. (4th Ed.). Appleton & Lange.
Galvin, K. M. et al. (2003). Family communication : cohesion and change. Pearson Education
Grattia, M. (2023, May 11). Tidak apa-apa menangis! Ini 8 alasan dan manfaatnya bagi manusia. Detik.com. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6715768/tidak-apa-apa-menangis-ini-8-alasan-dan-manfaatnya-bagi-manusia#:~:text=Menangis%20bisa%20sebagai%20tanda%20untuk,anak%2Danak%20hingga%20orang%20dewasa
Hall, S. (1997). Representation, meaning, and language on representation cultural representation and signifying practices (7th Ed.). Sage Publication.
Halidi, R. (2021, January 5). Alasan penting kontak mata saat berkomunikasi. Suara.com. https://www.suara.com/lifestyle/2021/01/05/200542/alasan-penting-kontak-mata-saat-berkomunikasi
IDN Times. (2023, September 02). 5 gestur tubuh orang yang gak nyaman di dekatmu, hindari kontak mata https://www.idntimes.com/life/relationship/nur-mar-a-siregar/gestur-tubuh-orang-gak-nyaman-di-dekatmu-c1c2?page=all
Kartikasari, B. (2023, July 10). 5 arti cincin di jari tengah, jari manis, ibu jari, telunjuk, hati-hati jangan sembarangan pakai. Jogja.tribunnews.com. https://jogja.tribunnews.com/2023/07/10/5-arti-cincin-di-jari-tengah-jari-manis-ibu-jari-telunjuk-hati-hati-jangan-sembarangan-pakai#:~:text=Penggunaan%20cincin%20bisa%20mengisyaratkan%20berbagai,itu%20sudah%20memiliki%20status%20pernikahan
Kushartanti. (2005). Pesona bahasa langkah awal memahami linguistik. https://www.google.co.id/books/edition/Pesona_bahasa/8rt2JikaPCoC?hl=en&gbpv=0
Kuswandi. (2024, February 17). Mengenal fenomena fatherless dan pentingnya peran figur ayah bagi anak, baik secara fisik maupun psikologis. Jawapos.com. https://www.jawapos.com/opini/014171521/mengenal-fenomena-fatherless-dan-pentingnya-peran-figur-ayah-bagi-anak-baik-secara-fisik-maupun-psikologis
LaMar, D. F. (1992). Transcending Turmoil Survivors of Dysfunctional Families. Plenum Press
Laveda, M. (2023, March 09). Lawan bicara tak mendengarkan anda jika perlihatkan bahasa tubuh ini. Republika.co.id. https://ameera.republika.co.id/berita/rr8fbc425/lawan-bicara-tak-mendengarkan-anda-jika-perlihatkan-bahasa-tubuh-ini
Lawson, M. (2010). D untuk depresi. Immanuel Publishing House.
Lestari. S. (2016). Psikologi keluarga. https://www.google.co.id/books/edition/Psikologi_Keluarga/4VDODwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1
Lodewijk, D. P. Y. (2023). Unboxing toxic parenting: memahami, mengatasi, dan membangun hubungan orang tua dan anak yang sehat. https://www.google.co.id/books/edition/Unboxing_Toxic_Parenting_Memahami_Mengat/lVz4EAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0
Macam-macam tatapan mata dan artinya untuk membaca sifat seseorang. (2023, March 17). Kumpasan.com. https://kumparan.com/info-psikologi/macam-macam-tatapan-mata-dan-artinya-untuk-membaca-sifat-seseorang-201vvDElegP
Muhamad, N. (2023, August 4). Survei : keluarga dan teman jadi sumber kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia. Databoks.katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/08/04/survei-keluarga-dan-teman-jadi-sumber-kebahagiaan-bagi-masyarakat-indonesia
Muhammad, N. & Rahmad, C. Y. (2022). Tata cahaya dalam membangun unsur dramatik pada film marlina di pembunuh dalam empat babak. Art & Culture Journal, 5, 182. https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/TXT/article/view/4210/3520
Piliang, Y. A. (2003). Hipersemiotika; Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Jalasutra
Pratista, H. (2020). Memahami film edisi kedua. https://www.google.co.id/books/edition/Memahami_Film_Edisi_2/pDqdEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=macam+macam+lighting+pada+film&pg=PA111&printsec=frontcover
Putri, et al. (2022). Modul kesehatan mental. https://www.google.co.id/books/edition/MODUL_KESEHATAN_MENTAL/yL_MEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1
Riviani, A. (2024, March 24). Dinobatkan sebagai negara fatherless, peran ayah Indonesia dipertanyakan. Kumparan.com. https://kumparan.com/aulia-riviani/dinobatkan-sebagai-negara-fatherless-peran-ayah-indonesia-dipertanyakan-20YUsb3ut8b
Salma, N. (2024, March 23). 8 bahasa tubuh orang yang berbohong, menghindari tatapan mata!. https://amp-sukabumiupdate-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.sukabumiupdate.com/life/137772/8-bahasa-tubuh-orang-yang-berbohong-menghindari-tatapan-mata?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_ct=1714998704821&_tf=From%20%251%24s&aoh=17149986828176&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fwww.sukabumiupdate.com%2Flife%2F137772%2F8-bahasa-tubuh-orang-yang-berbohong-menghindari-tatapan-mata
Salsa, S. A. & Wahidar, T. I. (2023). Representasi konflik orang tua dan anak dalam film ngeri-ngeri sedap. (Thesis). Universitas Riau.
Sarwono, S. W. (2006). Psikologi Remaja. Grafindo Persada
Shanti, H. D. (2022, October 19). BKKBN: Sebanyak 3,17 juta keluarga terdata alami konflik cerai hidup. Antaranews.com. https://jatim.antaranews.com/berita/647093/bkkbn-sebanyak-317-juta-keluarga-terdata-alami-konflik-cerai-hidup
Suprapto, T. (2009). Pengantar teori & manajemen komunikasi. https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Teori_Manajemen_Komunikasi/xtHs4pLWdqAC?hl=en&gbpv=1&dq=komunikasi+massa+menurut+ahli&pg=PA17&printsec=frontcover
Susanto, N. H. (2015). Tantangan mewujudkan kesetaraan gender dalam budaya patriarki. 7, 123. https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=957056&val=14715&title=TANTANGAN%20MEWUJUDKAN%20KESETARAAN%20GENDER%20DALAM%20BUDAYA%20PATRIARKI
Susanto W. H. A. et al. (2022). Ilmu keperawatan komunitas dan keluarga. https://www.google.co.id/books/edition/Ilmu_Keperawatan_Komunitas_dan_Keluarga/EaKSEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=keluarga&pg=PA128&printsec=frontcover
Taufani, M. R. I. (2024, June 15). 5 penyebab perceraian paling banyak di RI. ternyata bukan selingkuh. Cnbcindonesia. com. https://www.cnbcindonesia.com/research/20240615093818-128-546846/5-penyebab-perceraian-paling-banyak-di-ri-ternyata-bukan-selingkuh
Ubaidi, B. A.A. (2017). Cost of Growing up in Dysfunctional Family. J Fam Med Dis Prev 3:059. 3, 2-4. DOI : 10.23937/2469-5793/1510059
Ubay, N. R. (2023). Penyuntingan gambar dan color grading dengan warm tone dalam pembuatan film pendek fiksi tentang rumah dinas. (Thesis), Universitas Dinamika.
Vera, N. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Ghalia Indonesia.
Widjaja, C. (2008). Kamera dan video editing. https://www.google.co.id/books/edition/Kamera_dan_Video_Editing/dce4DAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0
Widyarini, N. (2009). Relasi orangtua & anak. https://www.google.co.id/books/edition/PsikologiPopuler_Relasi_Ortu_Anak/RH_Jkq4CLB8C?hl=en&gbpv=1
Wiedoko, A. S. (2023). Representasi konflik pernikahan pada film baby blues. (Thesis). Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
TEMPLATE JURNAL E-KOMUNIKASI