Representasi Interaksi Sosial antar Kelas dalam Film “Parasite”

Silmauly B.S. Hutabarat(1*), Agusly Irawan Aritonang(2), Megawati Wahjudianata(3),


(1) Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(2) Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(3) Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana representasi interaksi sosial antar kelas dalam film “Parasite”. Interaksi sosial antar kelas atas dan kelas bawah digambarkan sesuai dengan realita yang dihadapi beberapa negara saat ini. Film ini berusaha untuk mengungkapkan bagaimana bentuk interaksi sosial antar kelas yaitu kelas atas dan kelas bawah. Metode yang digunakan adalah semiotika milik John Fiske dengan tiga level, yaitu level realitas, level representasi & level ideologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi sosial dalam bentuk kerja sama dan konflik. Dalam proses kerja sama kelas atas mengakui kemampuan dan kualitas kerja kelas bawah, tetapi dengan adanya kekuasaan kelas atas juga menunjukkan perilaku dehumanisme. Akibat perilaku kelas atas tersebut menimbulkan konflik sebagai bentuk pemberontakan kelas bawah dengan tujuan terbentuknya masyarakat tanpa pembedaan kelas- kelas dan kemanusiaan dalam arti penuh.


Keywords


Representasi, Interaksi Sosial, Kelas atas dan Kelas Bawah, Film, Semiotika.

Full Text:

PDF

References


Danesi, M. (2011). Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Effendy, O. (2000). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Rosdakarya.

Fiske, John. (2004). Cultural and Communication Studies Sebuah Pengantar Paling Komprehensif.

Yogyakarta: Jalasutra.

Glenkevin, Pradipta, dan Suryawati. (2020). Analisis Isi Kekerasan Fisik dan Psikologis dalam Film

Parasite Karya Bong Joon-ho. Bali: Universitas Udayana.

Hall, S. (2003). Representation: Cultural representations and signifying practices (Culture, media

and identities series). California: Sage Publications Ltd.

Irawanto, Budi. (1999). Film, Ideologi, dan Militer: Hegemoni Militer dalam Sinema Indonesia.

Yogyakarta: Media Pressindo.

Keith. (2013). When and How to Bow in Korea. Retrieved 02 June, 2020 from

Lecrin

https://seoulistic.com/korean-culture/when-and-how-to-bow-in- korea/#:~:text=Just%20like%20many%20Asian%20countries,%2C%20thank%20you%2C %20and%20bye.&text=It's%20also%20used%20for%20jesa,Korean%20ceremony%20that %20respects%20ancestors.

Hermes Birkin Bag. (n.d). Retrieved 27 May, 2020 from https://www.lecrin.sg/hermes_birkin30.html

Moleong. L. (2005). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

NN. (2015). Perbedaan Mendasar Orang Kelas Bawah, Kelas Menengah, dan Kelas Atas. Retrieved May 30, 2020 from https://berbagidanjadikaya.blogspot.com/2015/11/perbedaan-mendasar-

orang-kelas-bawah.html

Rivers, William L, Theodore Peterson, dan Jay W.Jensen. (2008). Media Massa dan Masyarakat

Modern edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada.

Santoso, S. (2010). Teori-teori Psikologi Sosial. Yogyakarta: Reflika Aditama.

Soekanto, Soerjono. (2014). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sobur, Alex. (2004). Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ternyata, Duduk di Dalam Mobil Ada Aturannya. (2019). Retrieved 29 May, 2020 from

https://www.liputan6.com/otomotif/read/3966698/ternyata-duduk-di-dalam-mobil-ada-

aturannya#

Vera, Nawiroh. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


TEMPLATE JURNAL E-KOMUNIKASI