Analisa Visual Gambar Anak di Day Care Rumah Bahagia Surabaya
Keywords:
Che’s Bakery, branding, visual branding, promosi, bakeryAbstract
mengekspresikan trauma, kesedihan, atau kejadian traumatik lainnya. Kecenderungan ketidaksadaran yangmudah ditemukan dalam karya gambar anak dapat menjadi bahan analisa diagnosis awal kondisi emosi anak,
karena pengalaman traumatik yang dialami merupakan sumber inspirasi yang disublimasikan dalam goresan
tangan dengan berbagai karakteristik elemen visual seperti representasi simbolik ataupun non representasi
(abstrak). Hasil penelitian menunjukan eksperimen menggambar dengan menggunakan metode art therapy
memungkinkan anak mengekspresikan dirinya secara bebas, sehingga ketika hasil gambar dianalisis, dapat
ditemukan makna konotatif di balik narasi denotatif dari anak yang mengalami gangguan emosi, yang mana
makna denotatif tersebut bersumber dari alam ketaksadaran anak, dan juga ditemukannya kecenderungan
karakter elemen visual yang sama sehingga memperkuat orientasi atau penolakan anak terhadap sesuatu.
References
Aron, R. J. (2017). The Art of Art Therapy. New
York: Taylor & Francis Group.
Chatib, M. (2017). Semua Anak Bintang. Bandung:
PT. Mizan Pustaka
Hauskeller, M. (2015). Apa itu Seni?. Yogyakarta: PT
Kanisius.
Damajanti, I. (2013). Psikologi Seni. Bandung:
Penerbit PT Kiblat Buku Utama.
Elfiadi. (2017, December). Kecerdasan Jamak pada
Anak Usia Dini. Itqan, 8(2), 35-52
Hasanah, M. (2015). Upaya Mengembangkan
Kemampuan Menggambar Melalui Metode
Bercerita pada Anak Kelompok B Semester I
RA Sidorejo Kecamatan Sidorejo Kabupaten
Magetan 2015/2016. Universitas Seberas
Maret Surakarta.
Imami, A. D. (2013). Efektivitas Pendampingan
Kegiatan Menggambar (dengan Modifikasi Art
Therapy) Sebagai Katarsis Terhadap
Agresivitas. Research, Universitas Negeri
Malang, Malang.
Indrijati, H., et al. (2017). Psikologi Perkembangan &
Pendidikan Anak Usia Dini: Sebuah Bunga
Rampai. Jakarta: Prenadamedia Group.
Isnaoen, S. (2006). Pendekatan Semiotik Seni Lukis
Jepang Periode 80-90an: Kajian Estetika
Tradisional Kepang Wabi Sabi. Semarang:
UNNES Press
Kustiawan, U. Estetika dan Tipologi Gambar Anak-
Anak Sekolah Dasar. Research, Universitas
Negeri Malang, Malang.
Lowenfeld, V., Brittam, W. L. (1964). Creative and
Mental Growth. New York: The Macmillan
Company.
Mukhtar, D. Y. (2006, June). Efektivitas Art Therapy
untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial pada
Anak yang Mengalami Gangguan Perilaku.
Psikologia, 2(1), 16-24.
Malchiodi, C. A. (2005). Expressive Therapies:
History, Theory, and Practice.
Retrived February 5, 2018, from
https://www.psychologytoday.com/files/attach
ments/231/malchiodi3.pdf.
Maulana, R. (2017). Ingin ke Psikolog?. Retrived
February 8, 2018, from
https://psikologihore.com/ingin-konsultasipsikologi-
ke-psikolog/.
Mukhtar, D. Y., Hadjam, N. R. (2006). Efektifitas Art
Therapy untuk Meningkatkan Keterampilan
Sosial pada Anak yang Mengalami Gangguan
Perilaku. Jurnal Psikologika, vol. 2.
Muthmainnah. (2015, June). Peran Terapi
Menggambar Sebagai Katarsis Emosi Anak.
Jurnal Pendidikan Anak, 4(1), 524-529
Nasor, A. (2014). Teknik Pembuatan Cap Tangan
pada Dinding Gua. Retrived March 14, 2018,
from
http://www.academia.edu/11316759/cap_tanga
n_di_dinding_gua_dalam_kacamata_sejarah.
Nevid, S. J., Rathus, A. S., Greene, B. (2005).
Psikologi Abdnormal. Jakarta:
Penerbit Airlangga.
Novany, A. (2017). 10 Unsur Seni Lukis dan
Pengertiannya. Retrived March 11, 2018, from
https://ilmuseni.com/seni-rupa/lukis/unsurseni-
lukis
Pawitri, R. (2013). Berbagai Jenis Gangguan Emosi
Anak. Retrived October 17,
2017, from
https://id.theasianparent.com/terapi-emosiuntuk-
anak/2/.
PhychoShare. (2015, January). Anak Dengan
Gangguan Emosi Dan Perilaku
Retno, D. (2017). 17 Dampak Kekerasan Pada Anak –
Fisik – Psikis. Retrived March 16, 2018, from
https://dosenpsikologi.com/dampak-kekerasanpada-
anak.
Rohidi, T. R. (2000). Ekspresi Seni Orang Miskin:
Adaptasi Simbolik Terhadap Kemiskinan.
Bandung: Penerbit Nuansa.
Rubin, J. A. (2011). The Art of Art Therapy:
What Every Art Therapist Needs to
Know. London: Routledge Taylor &
Francis Group
9
Sadarjoen S. S. (2011). Aplikasi Paragidma
Psikologi pada Kasus Klinis di
Indonesia. Bandung: BKU MAGISTER
PROPFESIONAL PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJAJARAN.
Sampurno, T. Seni, (2015). Seni, Melukis dan
Anak Autis. Yogyakarta: Psikosain.
Sarwono, S. W. (2000). Berkenalan dengan
Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh
Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.
Satria, H. (2016). Ikan Cupang sebagai Ide
Penciptaan Lukis Ekspresionis
Menggunakan Medium Batik. Retrived
March 14, 2018, from
http://repository.upi.edu/23706/4/S_SR
P_1106476_Chapter1.pdf.
Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Soesandireja. (2015). Lukisan Gua Prasejarah,
dari Catatan Harian hingga Bukti
Eksistensi. Retrived March 10, 2018,
from
http://www.wacana.co/2015/07/lukisangua-
prasejarah/.
Sopianah, S. (2010). Analisis Semiotik
Terhadap Iklan Susu Bendera Edisi
Ramadhan 1430 H di Televisi.
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tridjatas, C., Piliang, Y. A. (2014, May).
Muatan Terapeutik dalam Ragam Gaya
Ekspresi Seni Lukis Penyandang
Psikosis. Mudra, 29(1), 189-203.
(Tunalaras). Retrived October 17, 2017,
from http://www.psychoshare.com/file-
1954/psikologi-klinis/anak-dengangangguan-
emosi-dan-perilakutunalaras.
html.
Yuliani, N. S. (2015). Kecerdasan Jamak dan
Bermain Kreatif. Retrived April 3,
2018, from
https://www.scribd.com/doc/288190805
/Kecerdasan-Jamak-Dan-Bermain-
Kreatif.