Perancangan Fashion Kain Tenun Ikat Kepulauan Tanimbar dan Media Pendukungnya
Abstract
Motif-motif kain tenun ikat Kepulauan Tanimbar beserta pengrajinnya hampir punah akibat tenun ikat di Tanimbar jarang digunakan karena hanya digunakan untuk keperluan dan kebutuhan tradisi. Kain itu tidak lagi sesuai dengan perkembangan fashion di jaman kontemporer seperti saat ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya mengubah atau menciptakan bentuk-bentuk baru dari kain tenun ikat Tanimbar menjadi busana dalam bentuk yang kontemporer agar dapat menjadi referensi dan contoh kreasi bentuk baru bagi pengrajin kain tenun ikat Tanimbar dan menarik perhatian khalayak ramai untuk tetap menggunakan kain tenun ikat Kepulauan Tanimbar. Perancangan karya visual fashion dan media pendukungnya yang berupa karya foto dan video ini, diharapkan dapat menjadi media komunikasi untuk menciptakan animo dan apresiasi terhadap kain tenun ikat Kepulauan Tanimbar. Perancangan ini diharapkan berpengaruh pada produksi kain tenun ikat Tanimbar dan secara tidak langsung dapat menjaga dan melestarikan motif-motif kain tenun ikat Kepulauan Tanimbar.References
Bachari, A. (2007). Budaya Visual Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Cita Tenun Indonesia. (2010). TENUN Handwoven Textiles Of Indonesia. (1st ed.) Kebayoran Baru- Jakarta Selatan: BAB PUBLISHING INDONESIA.
Nurhayati, H. (2012). Hara Shibu Bara: Tokyo Street Fashion. Jakarta:Grasindo.
P. Drabbe, MSC. (1940). Etnografi Tanimbar-Kehidupan Orang Tanimbar Zaman Dulu. (C.J. Bohm, MSC dan Karel Mouw). Yogyakarta: Gunung Sopai Yogyakarta.
Therik, J. A. (1989). Tenun ikat dari Timur: Keindahan Anggun Warisan
leluhur. Jakarta: PT Intermasa.