PERBANDINGAN PERENCANAAN SAMBUNGAN KAYU DENGAN BAUT DAN PAKU BERDASARKAN PKKI 1961 NI-5 DAN SNI 7973:2013

Authors

  • Eman Christianto Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil
  • Budisetyono T. Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
  • Ruslan Dj. Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Keywords:

Kentucky Fried Chicken, Fast Food Restaurant, Delivery Service, Logistic Service Quality, Service Quality, Customer Satisfaction, Customer Loyalty.

Abstract

Seiring perkembangan teknologi, manusia mulai beralih menggunakan material baja dan beton, tetapi di daerah yang sulit untuk membuat bangunan dari beton atau baja, solusinya dapat menggunakan material kayu. Kayu memiliki kelemahan yaitu mempunyai panjang yang terbatas sehingga diperlukan sambungan. Sambungan baut dan paku telah diatur dalam PKKI 1961 NI-5 dan disempurnakan dalam SNI 7973:2013.Struktur yang ditinjau berupa sambungan batang kayu dan diasumsikan sebagai atap rangka batang yang terlindung dan balok yang terlindung. Beban yang diberikan berupa beban terpusat dan beban merata, yang terdiri dari beban mati, beban hidup di atas atap, beban hidup, beban hujan, dan beban angin. Semakin besar diameter baut dan paku yang digunakan maka jumlah baut dan paku akan sama dengan peraturan PKKI 1961 NI-5 dan SNI 7973:2013 (untuk DTI). Sedangkan semakin kecil diameter baut yang digunakan dengan SNI 7973:2013 (untuk DFBK) maka jumlah baut akan lebih sedikit dari PKKI 1961 NI-5 dan semakin kecil diameter paku yang digunakan dengan PKKI 1961 NI-5 maka jumlah paku akan lebih sedikit dari SNI 7973:2013 (untuk DFBK).

References

Badan Standardisasi Nasional. (2013). SNI 7973: 2013 Spesifikasi desain untuk konstruksi kayu. Jakarta.

Indonesia Departemen Pekerjaan Umum. (1979). Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 NI-5. Bandung. Direktorat Jendral Cipta Karya Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan

Downloads

Published

2015-08-01