STUDI KASUS TERHADAP PELAKSANAAN BASEMENT 5 LANTAI DI WILAYAH SURABAYA BARAT

Ho Steven(1*), Erron Gunardi(2), Paravita Sri Wulandari(3), Benjamin Lumantarna(4),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya
(4) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


Pembuatan basement pada bangunan bertingkat saat ini sangat banyak dilakukan untuk dijadikan lahan parkir. Basement yang akan dibuat memiliki kedalaman dan kondisi lapangan yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan metode yang berbeda-beda pula dalam pelaksanaannya. Skripsi ini menganalisa tentang metode pelaksanaan dalam pembuatan basement 5 lantai di wilayah Surabaya Barat. Metode untuk pelaksanaan basement tersebut ada 2, yaitu bottom-up dan top-down. Lalu dilakukan analisa data berupa studi literatur dari referensi dan data proyek, kemudian dilakukan pengecekan kestabilan dinding penahan tanah yang dipakai menggunakan program PLAXIS. Pemilihan alat-alat berat yang akan digunakan pada proyek juga disesuaikan dengan metode yang dipilih. Dari hasil studi literatur dan analisa menggunakan program PLAXIS, metode bottom-up harus melakukan pemasangan ground anchor untuk membantu kestabilan dinding penahan tanah. Tetapi dengan dilakukannya pemasangan ground anchor, hal tersebut bisa membahayakan bangunan sekitar proyek. Oleh karena itu metode top-down merupakan metode yang tepat untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan basement, karena top-down memenuhi syarat kestabilan dinding penahan tanah dan aman dalam pelaksanaannya.


Keywords


top-down, bottom-up, basement, metode pelaksanaan, dinding penahan tanah, PLAXIS 2D, Surabaya barat

Full Text:

PDF

References


Asiyanto. (2008). Metode Konstruksi Gedung Bertingkat. UI Press, Jakarta.

Bigge. (2014). Hydraulic Crawler Crane. http://www.bigge.com/crane-charts/crawler-cranecharts/Kobelco-7055-3F_spec.pdf

Brooks, H. (2010). Basics of Retaining Wall Design, 8th Edition. HBA Publications, Inc.

Caterpillar Inc., http://indonesia.cat.com /cda/layout?m=37840&x=48, Indonesia (2013)

Gambin, M & Chiffoleau, Y. (1991). Diaphragm Walling. Makalah Seminar 1 hari The Application of New Techniques to Solve Deep Basement and Foundation Problems. Tarumanegara University-IGEA, Jakarta.

Hemsley, J. A. (2000). Design Application of Raft Foundations. Thomas Telford Ltd, London.

Howe, J. (1993). Introduction to Top-Down Construction. Makalah Seminar Satu Hari Top-Down

Construction, Jakarta.

Kajewski, S. (1994). Construction Techniques and Methodology. Makalah QUT untuk Short Course Pasca Sarjana Teknik Sipil, Jakarta.

Mitsubishi Co., http://www.dealermitsubishijakarta.com/mobil-mitsubishi-fuso-colt-diesel-fe-73-hd-110-ps-spesifikasi-harga-jakarta.html, Indonesia (2014)

Ritchie Specs. (2007). Komatsu PC40R-8. http://www.ritchiespecs.com/specification?type=Construction+Equipment&category=Mini+Excavator&make=Komatsu&model=PC40 R-8&modelid=93031#ixzz325kh6mK9

Ritchie Specs. (2007). Caterpillar 980H Wheel Loader. http://www.ritchiespecs.co/specification?type=Construction+Equipment&category=Wheel+Loader&make=Caterpillar&model=980H&modelid=91151

Ritchie Specs. (2007). Komatsu D375A-1 Crawler Tractor. http://www.ritchie specs.com/specification?type=Con&category=Crawler+Tractor&make=Komatsu&model=D375A-1&modelid=91025#ixzz31QMYflHF

Rostiyanti, S. F. (2008). Alat Berat untuk Proyek Konstruksi.

Whramby, N. (2007). Diaphragm & Secant Pile Walls. Brian Perry Civil, New Zealand.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :