PENGARUH FAKTOR KUAT LEBIH PADA KINERJA STRUKTUR BAJA RANGKA TERBREIS EKSENTRIS DENGAN TIPE MULTI-STORY X PADA BANGUNAN 12 DAN 18 LANTAI

Andy Kevin Tanuwijaya(1*), Felix Tanaya(2), Hasan Santoso(3), Effendy Tanojo(4),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(4) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Indonesia merupakan salah satu wilayah yang sering mengalami gempa bumi
dikarenakan posisinya terletak pada daerah ring of fire. Gempa yang terjadi berpotensi merusak
struktur bangunan bahkan dapat menimbulkan korban jiwa bila bangunan tersebut runtuh. Oleh karena
itu, bangunan-bangunan dalam bidang teknik sipil, khususnya bangunan tinggi perlu memperhatikan
gaya gempa yang mungkin terjadi. Salah satu cara menahan gaya gempa atau gaya lateral yang terjadi
adalah dengan menggunakan sistem penahan lateral yaitu breising. Penelitian ini akan meninjau
pengaruh faktor kuat lebih paling optimal yang dibutuhkan pada bangunan dengan sistem Struktur Baja
Rangka Terbreis Eksentris (RBE) dengan tipe breising multi-story X. Penelitian akan menggunakan
bangunan 12 (48 meter) dan 18 (72 meter) lantai dan menggunakan 3 bentang breising dengan sistem
tunggal. Bangunan kemudian akan dinilai performanya menggunakan nonlinear time history analysis.
Hasil penelitian secara garis besar menunjukkan bahwa bangunan 12 lantai membutuhkan nilai faktor
kuat lebih sebesar 2Vp, sedangkan bangunan 18 lantai membutuhkan faktor kuat lebih sebesar 3Vp.
Seluruh bangunan juga telah memenuhi syarat drift ratio yaitu kurang dari 3%.


Keywords


struktur baja rangka terbreis eksentris, breising multi-story x, nonlinear time history analysis, faktor kuat lebih, drift ratio

Full Text:

PDF

References


Author. (2016). Seismic Provisions for Structural Steel Buildings: AISC 341-16, American Institute of Steel Construction, Chicago, Illinois

Author. (2016). Specification for Structural Steel Buildings: AISC 360-16, American Institute of Steel Construction, Chicago, Illinois

Badan Standardisasi Nasional. (2020). Ketentuan Seismik untuk Struktur Baja Bangunan Gedung: SNI 7860:2020, Jakarta, Indonesia.

Badan Standardisasi Nasional. (2019). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung: SNI 1726:2019, Jakarta, Indonesia.

Chao, S. H. and Goel, S. C. (2005). “Performance-based Seismic Design of EBF Using Target Drift and Yield Mechanism as Performance Criteria.” Engineering Journal, Vol. 43, No. 3.

Ji, X., et al. (2015). “Cyclic Behavior of Very Short Steel Shear Links.” Journal of Structural Engineering, Vol. 142, No.2.

Mohebkhah, A. and Chegeni, B. (2014). “Overstrength and Rotation Capacity for EBF Links Made of European IPE Sections.” Thin-Walled Structures. Vol. 74, 255-260.

Popov, E.P., Kasai, K., and Engelhardt, M. D. (1987). “Advances in Design of Eccentrically Braced Frames.” Bulletin of the New Zealand Society for Earthquake Engineering. Vol. 20, No.1, 22-29.

Teguh, M., Mahlisani, N., dan Saleh, F. (2019). Pushover Analysis of Partially Strengthened Column Structures on an Existing Multi-story Building. MATEC Web of Conferences. Vol 280, No. 2.

Tjandra, C.T., dan Ratna, C.D. (2022). Perbandingan Kinerja Struktur Baja Rangka Terbreis Eksentris dengan Rangka Terbreis Penahan Tekuk Eksentris Menggunakan Breising Tipe V Dengan Variasi 2 Bentang dan 3 Bentang Breising pada Bangunan 12 dan 18 Lantai. Skripsi, Universitas Kristen Petra, Surabaya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :