STUDI MENGENAI KAPASITAS FRIKSI TIANG PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF YANG DITINJAU DARI KADAR AIR TANAH, WAKTU, DAN MATERIAL

Lydia Loahardjo(1*), Roberto Siswanto Goni(2), Daniel Tjandra(3), Johanes Indrojono Suwono(4),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(4) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Tanah lempung ekspansif memiliki sifat swelling, yaitu mengembang saat kadar air tinggi dan menyusut saat kadar air rendah. Sifat swelling ini ditentukan oleh mineral yang terkandung di dalam tanah. Penelitian ini membahas seberapa besar perubahan daya dukung friksi tiang pada saat
mengalami perubahan kadar air, pengistirahatan setelah pemancangan, serta jenis material tiang. Tanah yang diambil merupakan tanah lempung ekspansif di daerah Ciputra pada kedalaman 1 meter. Tanah dikondisikan dalam keadaan undisturb dengan variabel drying 10%, 20%, 30%, 40%, 50%,
wetting 2,5%, 5%, 7,5% sebagai penentu kadar air, pengistirahatan selama 1, 2, 5, 10, dan 30 hari digunakan sebagai penentu waktu, sedangkan permodelan tiang baja dan tiang beton digunakan sebagai variabel jenis material. Hasil yang didapat dari percobaan adalah kadar air mempengaruhi kuat geser tanah sampel. Nilai kapasitas friksi tiang mengalami peningkatan seiring dengan penurunan kadar air, karena adanya suction saat kadar air rendah. Selain itu terjadi peningkatan kapasitas friksi tiang seiring dengan lamanya pengistirahatan. Pada kadar air tinggi, peningkatan kapasitas friksi tidak terlalu berarti. Tiang baja memiliki nilai kapasitas friksi yang lebih besar daripada tiang beton. Selain akibat dari permukaan beton berongga, yang menyebabkan luas permukaannya lebih kecil, hisapan pada baja lebih tinggi daripada pada beton.

Keywords


lempung ekspansif, swelling, kadar air, waktu, tiang baja, tiang beton, Ciputra.

Full Text:

PDF

References


Badawi, S. (2010). “Study Behaviour of Expansive Undisturbed and Remolded Soil Under Drying - Wetting Cycle of Citraland” Teknik Sipil ITS. Seminar National VI - Pengembangan Infrastruktur Dalam Menunjang Pembangunan Ekonomi Nasional,

Surabaya, 2010, 105-112.

Bansode, S. (2010). “Innovative Ground Improvement Technique for Utilization" GEOtrendz. Indian Geotechnical Conference, Aurangabad, 2010, 401-408.

Chen, F. H. (1975). Foundation on Expansive Soil, Elsevier Publishing Company, New York.

Hardiyatmo, H. C. (2010). Mekanika Tanah 1, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Indarto. (2012). Kelakuan Tanah Ekspansif serta Akibatnya pada Bangunan dan Jalan Sederhana, ITS Press, Surabaya.

Thohiron, D. (2012). “Definisi tanah lempung.” Shooving, The Global Source for Summaries & Reviews, (Januari 28, 2013)

Wardana, R. A., Fatnanta, F., and Nugroho, S. A. (2012). “Pengaruh Waktu Terhadap Peningkatan Kapasitas Dukung Kelompok Tiang Pada Tanah Lunak.” Repository University of Riau, (Januari 28, 2013)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :