PENELITIAN AWAL TENTANG PENGARUH PENAMBAHAN SLUDGE HASIL LIMBAH PEMBUATAN SPUN PILE TERHADAP KESTABILAN TANAH EKSPANSIF

Nandito Christian Hackim(1*), Hendy Pratama Sunarno(2), Gogot Setyo Budi(3),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Pada penelitian ini dipelajari pengaruh penambahan sludge hasil limbah pembuatan spun pile terhadap kekokohan (CBR) dan heaving tanah ekspansif. Tanah ekspansif dapat menyerap air dalam jumlah banyak yang membuat pengembangan tanah yang besar, tetapi akan menyusut jika kering. Pada penelitan ini variabel yang diteliti adalah penambahan sludge dengan dua kondisi kadar air yang berbeda pada tanah ekspansif. Pertama, sludge yang dijemur selama tiga hari untuk mempresentasikan keadaan lapangan dan yang kedua, sludge yang dipanaskan 100 ± 5ºC selama 24 jam. Persentase penambahan sludge dibedakan menjadi tiga, yaitu 10%, 30%, dan 50% terhadap berat kering tanah ekspansif. Kadar air yang digunakan adalah kadar air optimum sebesar 7% dari berat kering tanah ekspansif . Tes CBR yang dilakukan meliputi CBR unsoaked dan CBR soaked dengan pengukuran heaving. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran sludge yang dijemur dengan persentase campuran 30% memiliki CBR unsoaked sebesar 40%, dan 1.04% dalam keadaan soaked. Namun pencampuran 30% sludge menghasilkan heaving tertinggi yaitu sebesar 28.67%. Untuk sludge yang dipanaskan 100 ± 5ºC dengan persentase sludge 30% memiliki kekuatan CBR unsoaked sebesar 33%, sedangkan persentase sludge 50% mendapatkan kekuatan CBR soaked paling tinggi sebesar 1.5%, dan penambahan ini menghasilkan heaving yang paling kecil yaitu sebesar 21.30%.

Keywords


tanah ekspansif, sludge, persentase tambahan, CBR, heaving.

Full Text:

PDF

References


Budi, G. S. (2004). Pengaruh Pencampuran Abu Sekam Padi dan Kapur untuk Stabilisasi Tanah Ekspansif. Civil Engineering Dimension, 4(2), 94-99. Budi, G. S., Cristanto, A., & Setiawan, E. (2003). Pengaruh Fly Ash terhadap Sifat Pengembangan Tanah Ekspansif. Civil Engineering Dimension, 5(1), 20-24. Budiman, N. A. (2013). Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu terhadap Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Tanah Lempung Ekspansif. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 17(1), 84-96. Chatveera, B., & Lertwattanaruk, P. (2009). Use of Ready-Mixed Concrete Plant Sludge Water in Concrete Containing an Additive or Admixture. Journal of Environmental Management, 90(5), 1901-1908. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2009.01.008.

Haussman, M. R. (1990). Engineering Principle of Ground Modification. Sydney: McGraw-Hill. Ji-ru, Z., & Xing, C. (2002). Stabilization of Expansive Soil by Lime and Fly Ash. Journal of Wuhan University of Technology-Mater. Sci. Ed., 17(4), 73-77. https://doi.org/10.1007/BF02838423. Luo, H. L., Hsiao, D. H., Lin, D. F., & Lin, C. K. (2012). Cohesive Soil Stabilized using Sewage Sludge Ash/Cement and Nano Aluminum Oxide. International Journal of Transportation Science and Technology, 1(1), 83-99. https://doi.org/10.1260/2046-0430.1.1.83.

Prayogo, D., Christian,H. (2019). Pengaruh Substitusi Semen dengan Sludge dari Proses Spinning Pembuatan Tiang Beton pada Kekuatan Tekan Mortar (TA No. 21012350/SIP/2019). Universitas Kristen Petra, Surabaya. Sudjianto, A. T. (2007). Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif dengan Garam Dapur (NaCl). Jurnal Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 8(1), 53-63. Tsimas, S., & Zervaki, M. (2011). Reuse of Waste Water from Ready-Mixed Concrete Plants. Management of Environmental Quality: An International Journal, 22(1), 7-17. https://doi.org/10.1108/14777831111098444.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :