Gereja Pantekosta Tabernakel di Surabaya

Daniel Christ Hariyono(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Desain Gereja Pantekosta Tabernakel di Surabaya ini didasari oleh pemikiran pada masa kini masih banyak gereja Protestan yang kurang memperhatikan elemen-elemen pembentuk fisik gereja yang dapat menunjukkan citra bangunan gereja, sehingga masalah desain utama adalah bagaimana menampilkan identitas gereja atau ciri khas gereja agar lebih ekspresif dan komunikatif dan juga menimbulkan suasana religius pengguna pada saat berada di dalam bangunan. Pendekatan desain yang digunakan adalah Simbolik dengan penekanan yaitu Simbolik Metafora. Kemudian, pendalaman struktur dipilih untuk mencermati penyelesaian struktur pada bentukan yang organik serta penyelesaian konstruksi bangunan secara keseluruhan.
Keunikan proyek ini ada pada bentukan bangunannya, dimana konsep Tabernakel (rumah Allah) menjadi dasar dalam pembentukan bangunan ini, sesuai dengan denominasi Gereja Pantekosta Tabernakel. Dengan desain Simbolik Metafora, mengambil bentukan tangan Tuhan yang melindungi sehingga bentukan berbentuk oval dengan tutupan kubah. Sehingga muncul permasalahan dalam sistim strukturnya, diselesaikan dengan pendalaman struktur dengan struktur rangka atap space frame dan plat lantai waffle slab sebagai penyelesaian ruangan yang bebas kolom. Zonasi dibagi menjadi 2 zona, yaitu zona publik dan zona privat. Zona publik pada lantai 1 berisi fasilitas-fasilitas pendukung bangunan gereja, sedangkan zona privat pada lantai 2 dan lantai 3 berisi ruang gereja utama.


Keywords


Gereja Pantekosta Tabernakel, Rungkut Surabaya, Simbolik, Metafora, Space frame, Waffle slab

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :