Rumah Sakit Demensia di Yogyakarta

Novitasari Leonard Tanaya(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pergerakkan waktu menunjukkan adanya pergeseran usia mayoritas pada populasi penduduk di Indonesia akibat bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia. Kerentanan lansia terhadap penyakit – terutama demensia, meningkatkan kebutuhan akan fasilitas berdesain khusus, mengingat kemampuan fisik serta perilaku penderita yang berbeda dengan lansia non demensia. Tulisan ini akan membahas penerapan studi perilaku penderita demensia terhadap desain rumah sakit kelas C, dengan tujuan memaksimalkan kualitas hidup penderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan ini. Jika dibandingkan dengan rumah sakit maupun panti pada umumnya, fasilitas bagi penderita demensia difokuskan terhadap kemudahan akses antar fasilitas yang dikehendaki dengan penempatan elemen-elemen wayfinding, pola sirkulasi dan tata letak fasilitas yang mendukung, sehingga penderita dapat mengakses fasilitas-fasilitas tersebut (rehabilitasi, dsb.) secara mandiri. Selain itu, faktor keamanan juga memiliki peranan penting demi mewujudkan kemandirian tanpa adanya kemungkinan bagi penderita untuk tersesat hingga “kabur” dari area perawatan.

Keywords


Rumah Sakit, Demensia, Lanjut Usia, Yogyakarta, Wayfinding, Perilaku

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :