FASILITAS EDUKASI WISATA OLAHAN SINGKONG DI BONDOWOSO

Authors

  • Belinda Patricia

Keywords:

Tingkat Pengetahuan, Brand Identity, Four Points by Sheraton Surabaya, Pakuwon Indah.

Abstract

sentra tape di Bondowoso masih belum terlalu
dikembangkan. Munculnya tape dari kota-kota
lain, juga membuat sebutan “Bondowoso Kota
Tape” mulai dilupakan. Peningkatan impor beras
di Indonesia yang juga menjadi perhatian,
sehingga singkong dianggap dapat menjadi
makanan pokok pengganti beras untuk
meningkatkan ketahanan pangan. Visi
Diskoperindag dan Musrenbang RKPD
Bondowoso 2023 juga menyatakan bahwa ingin
mengembangkan sentra tape di Bondowoso. Dari
isu tersebut, maka muncul sebuah gagasan untuk
membuat Fasilitas Edukasi Wisata Olahan
Singkong di Bondowoso untuk mengubah
preferensi konsumen terhadap singkong dan lebih
memperkenalkan tape Bondowoso. Metode yang
digunakan yaitu dengan pendekatan arsitektur
hijau. Metode ini dipilih dan diaplikasikan agar
dapat memaksimalkan penggunaan sistem pasif
untuk memenuhi kriteria tiap ruang proses
pembuatan tape, serta mengurangi kebutuhan
energi. Orientasi dan penataan bangunan dibuat
searah kontur untuk meminimalisir cut and fill.
Bangunan menggunakan atap skylight dan banyak
bukaan dengan fasad untuk memaksimalkan
cahaya yang masuk tanpa mengakibatkan glare.
Pengolahan limbah singkong dan adanya panel
fotovoltaik untuk menghasilkan sumber energi
alternatif yang mendukung sistem di dalam
bangunan. Limbah singkong juga digunakan
sebagai material pada elemen interior. Penggunaan
bambu dan kayu sebagai material setempat
ditujukan untuk mengurangi polusi dan sumber
daya dalam proses pengangkutan. Fasilitas edukasi
wisata yang diperoleh yaitu, diharapkan desain
yang memenuhi kebutuhan akan sinar matahari,
dan sirkulasi udara secara pasif, serta tetap
menjaga keaslian pedesaan menjadi perhatian
utama dalam desain.

Downloads

Published

2024-08-19