MUSEUM REMPAH NUSANTARA DI PELABUHAN SUNDA KELAPA, JAKARTA UTARA

Louisa Elizabeth Shenelo(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan titik penting dalam jalur aktivitas perdagangan internasional sejak abad ke-12, dengan salah satu komoditas bemilai tinggi yang diperdagangkan adalah rempah-rempah. Kawasan ini kaya akan bangunan cagar budaya yang mencerminkan sejarah panjang perdagangan dan kolonialisme di Indonesia, sehingga ditetapkan sebagai salah satu dari 12 jalur destinasi kawasan wisata Jakarta Utara. Namun, pengembangan kawasan wisata ini belum dikembanglcan oleh pemerintah dengan optimal. Isu tersebut menjadi latar belakang perlunya perancangan sebuah museum untuk melestarikan kekayaan warisan rempah Nusantara, menjadi wadah pengetahuan yang menampilkan pentingnya sejarah, varietas, dan penggunaan rempah Nusantara, serta meningkatkan signifikansi dan daya tarik kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai destinasi wisata budaya. Keberadaan beberapa bangunan cagar budaya pada tapak menjadi salah satu masalah utama yang perlu diselesaikan dalam desain. Kaidah dan prinsip mengisi mang kota diterapkan dalam merancang komposisi serta kualitas bentuk, fasad, dan perlakuan bangunan sebagai upaya untuk menyelaraskan bangunan baru dengan bangunan lama di sekitamya. Tantangan lainnya yang perlu diatasi adalah metode tampilan objek pada galeri. Pendekatan sensorik diterapkan untuk mengembanglcan metode inovatif dalam menampilkan dan memberilcan pengalaman rempah kepada pengunjung. Pendekatan ini diterapkan melalui perencanaan program ruang dan sirkulasi yang bersifat naratif, penggunaan level yang berbeda antar zona untuk menciptakan pemisahan yang jelas antara beberapa periode waktu, hingga perancangan detail arsitektur yang dapat menghadirkan pengalaman multisensori bagi pengunjung.


Keywords


Jakarta Utara, Museum, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pendekatan Sensorik, Rempah Nusantara

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :