Fasilitas Terapi untuk Penyandang Gangguan Mobilitas di Surabaya

Authors

  • Stephanie Aurelia

Keywords:

pasar ikan, higienis, kotabaru, kalimantan selatan, pesisir, nelayan, penjemuran ikan

Abstract

Pasifik menyandang suatu bentuk disabilitas,
menurut laporan dari United Nations Economic
and Social Commission for Asia and the Pacific
(2017). Di Indonesia, mayoritas kondisi
disabilitas muncul akibat gangguan penglihatan,
pendengaran, dan berjalan atau mobilitas. Akan
tetapi, tingkat akses penyandang gangguan
mobilitas terhadap layanan medis masih sangat
rendah, sementara tingkat pengunduran diri dari
layanan rehabilitasi medis, khususnya di
Surabaya, masih tergolong tinggi. Hal ini
disebabkan oleh masalah khusus, yakni
keterbatasan gerak fisik penyandang gangguan
mobilitas dan pengaruh psikis yang mereka
rasakan selama proses terapi. Maka dari itu,
dibutuhkan perancangan fasilitas terapi untuk
penyandang gangguan mobilitas yang aksesibel,
humanis, dan dengan proses terapi yang
terintegrasi. Dengan konsep Integrated Healing,
fasilitas terapi untuk penyandang gangguan
mobilitas didesain untuk mendukung proses
penyembuhan pasien, mengintegrasikan
elemen-elemen desain arsitektural seperti alur
sirkulasi, penataan dan sekuens ruang, interaksi
antar ruang dalam, ruang luar, dan manusia dalam
proses terapi, dan sebaliknya. Desain ini
diharapkan dapat mengakomodasi keterbatasan
gerak fisik pengguna, sehingga membantu pasien
menjadi lebih mandiri, merasa lebih aman,
memiliki otonomi lebih besar, dan memiliki
persepsi diri yang lebih baik.

Downloads

Published

2024-08-19