Fasilitas Eduwisata Pengelolaan Sampah di Surabaya

Richard Jevon(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Sampah Kota Surabaya yang datang ke TPA
Benowo telah melampaui kapasitas pengelolaan
sampah Surabaya. Menurut Dinas Lingkungan
Hidup, dari 1600 ton sampah per hari yang datang,
hanya sebesar 1000 ton sampah per hari yang dapat
dikelola oleh Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
(PLTSa) Benowo menjadi energi listrik dan sisanya
akan ditimbun menjadi gunungan sampah (Landfill
Gas Power Plant) seperti sedia kala. Oleh sebab itu,
usia TPA Benowo diprediksi hanya mampu
menampung untuk 2-3 tahun kedepan saja apabila
masyarakat tidak mulai membiasakan mengelola
sampah dengan benar sejak dari hulu yaitu rumah
tangga. Menurut penelitian pada tahun 2023, masih
banyak masyarakat Surabaya yang hanya mengerti
teori terkait pengelolaan sampah, tapi tidak tahu
cara penerapannya. Perencanaan fasilitas eduwisata
ini bertujuan untuk mengedukasi tata cara
pengelolaan dan pemanfaatan sampah sekitar secara
kontekstual ke masyarakat, dengan memanfaatkan
pendekatan desain sirkulasi dan pendalaman
karakter ruang. Pada desain, sirkulasi pengunjung
dan sampah sengaja dibuat saling bersinggungan
agar pengunjung dapat mengikuti alur pengelolaan
sampah secara nyata dan berurutan. Akan tetapi
sirkulasi pengunjung dan sampah memiliki
kebutuhan ruang yang cukup berbeda, sehingga
pengadaan area transisi berupa platform pemilahan
sampah dan perbedaan elevasi ruang dibutuhkan
dalam desain. Selain pengelolaan sampah, fasilitas
ini juga mengakomodasi area workshop
pemanfaatan sampah, area eduwisata, galeri
pameran, dan fasilitas penunjang lainnya seperti
tempat makan dan area aktivitas terbuka untuk
mendekatkan masyarakat kepada isu sampah.


Keywords


eduwisata, pengelolaan, sampah, sirkulasi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :