Fasilitas Edukasi Wisata Pengolahan Bambu di Kabupaten Tabanan

Christian Hadi(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Bambu kembali mendapatkan perhatian
sebagai hasil alam yang memiliki nilai ekonomi
menjanjikan. Namun, potensi bambu di
Indonesia masih kurang diolah meskipun tersedia
hutan bambu yang melimpah. Pemerintah melalui
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(LHK) saat ini sedang mengembangkan strategi
nasional bagi industri bambu rakyat, salah
satunya melalui program 1000 Desa Bambu.
Berangkat dari permasalahan tersebut, muncul
gagasan untuk menyediakan fasilitas edukasi
wisata yang dapat menggugah minat masyarakat
terhadap bambu dan pengolahannya. Fasilitas ini
berlokasi di sebelah hutan bambu Sandan, Desa
Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.
Terdapat fasilitas edukasi, yaitu pengawetan dan
workshop bambu, dan fasilitas wisata, yaitu
penginapan dan kafe. Pengunjung perlu terekspos
terhadap bambu untuk menggugah keingintahuan
mereka sehingga diterapkan pendekatan struktur
dalam desain. Penerapannya adalah dengan
dominasi penggunaan struktur arch bambu pada
bangunan-bangunan yang ada dalam fasilitas ini.
Bentuk melengkung dari arch tersebut dapat
menunjukkan fleksibilitas struktur bambu.
Struktur pada tiap massa bangunan juga dibuat
bervariasi untuk menunjukkan ragam struktur
bambu. Setelah pengunjung tergugah karena
melihat berbagai cara penerapan bambu tersebut,
diharapkan pengunjung tertarik mempelajari lebih
jauh dan mencoba sendiri untuk mengeksplorasi
bambu.


Keywords


bambu, desa bambu, edukasi wisata, fleksibel, pengolahan

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :