Fasilitas Hunian dan Perawatan Lansia Demensia di Yogyakarta

Gillian Ashley Rahardian(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pergerakkan waktu menunjukkan adanya
pergeseran usia mayoritas pada populasi penduduk
di Indonesia akibat bertambahnya jumlah penduduk
lanjut usia. Bertambahnya penduduk lanjut usia
didukung oleh angka kehidupan yang tinggi serta
angka kematian yang rendah di Indonesia. Dengan
bertambahnya usia, kerentanan terhadap penyakit
juga meningkat. Salah satu penyakit yang sering
ditemui dan cukup mengancam dalam menurunkan
kualitas hidup lansia adalah penyakit demensia.
Kota Yogyakarta menempati peringkat pertama
penduduk lansia terbanyak di Indonesia. Di
Indonesia, jumlah fasilitas perawatan yang
berpotensi dalam mencegah bertambah buruknya
penyakit demensia sangatlah terbatas. Oleh karena
itu, Fasilitas Hunian dan Perawatan Lansia
Demensia diperlukan untuk merawat penderita
demensia yang sudah berada pada tahap dua dan tiga
. Perancangan fasilitas didasari oleh kemampuan
fisik dan perilaku lansia penderita demensia. Hasil
perancangan fasilitas perawatan jangka panjang
khusus demensia berupa komplek hunian dan terapi,
dilengkapi dengan kantor dan poliklinik, serta
komplek yang berisikan fasilitas - fasilitas hobi yang
mendukung keberlangsungan proses terapi dan
perawatan melalui aktivitas sehari - hari lansia
demensia. Fasilitas ini difokuskan terhadap faktor
keamanan, kemudahan akses antar fasilitas yang
dikehendaki dengan penempatan elemen - elemen
wayfinding, pola sirkulasi dan tata letak fasilitas
yang mendukung, sehingga penderita dapat
mengakses fasilitas tersebut dengan mandiri.


Keywords


demensia, fasilitas perawatan, komplek hunian, lansia, wayfinding

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :