Fasilitas Penampungan dan Perawatan Anjing Liar di Tabanan, Bali

Ashley Febelita Immanuel(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Anjing liar berkeliaran di Pulau Bali
dengan jumlah yang terus meningkat. Banyak
dari populasi anjing liar yang tidak memiliki tuan
dan tempat lindung yang aman terutama di
Kabupaten Tabanan, Bali. Keresahan warga akan
kasus anjing liar membawa pada banyaknya
eliminasi anjing liar secara massal. Anjing yang
awalnya dianggap sebagai hewan suci dalam
kebudayaan Bali menjadi terancam di tanahnya
sendiri. Maka dari itu diperlukan fasilitas dengan
desain arsitektur yang mewadahi kebutuhan
penampungan dan perawatan anjing liar serta
fungsi pendukungnya. Fungsi pendukung
berupa cafe atau tempat makan untuk
pengunjung, museum untuk mengedukasi
masyarakat Bali, dan Krematorium anjing untuk
mengkremasi anjing yang meninggal. Dalam
mendesain fasilitas, perlu adanya alur sistem
sirkulasi yang jelas maka dari itu pendekatan
sirkulasi diterapkan dalam perancangan.
Pendekatan sirkulasi juga digunakan dalam
mempermudah bedanya alur sirkulasi antara
pengunjung, pengurus, anjing liar yang baru
diselamatkan, serta anjing liar yang ada dalam
shelter. Material utama yang diterapkan pada
bangunan merupakan material yang natural dan
alami serta mencerminkan arsitektur Bali berupa
kayu dan bata.


Keywords


anjing liar, penampungan, perawatan, pendekatan, sirkulasi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :