Fasilitas Terapi Anak Penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) di Surabaya

Amelia Amelia(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Kota Surabaya merupakan kota kedua terbesar
di Indonesia sehingga memiliki jumlah anak yang
banyak. Terdapat 8,3 juta anak yang memiliki gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas di Indonesia. Hal
ini berdampak atas pemenuhan penyediaan fasilitas yang
cukup dan memadai bagi anak-anak berkebutuhan
khusus, khususnya disini yaitu anak GPPH di Surabaya.
Kurangnya pengetahuan akan GPPH di Indonesia juga
menjadi permasalahan sehingga anak-anak dengan GPPH
seringkali tidak mendapatkan penanganan yang baik.
Selain itu, diperlukan fasilitas layak yang dapat
membantu pengguna baik secara perawatan maupun
dengan desain lingkungan yang menenangkan
menggunakan elemen-elemen arsitektur. Karena
karakteristik anak GPPH, maka juga diperlukan adanya
pemisahan antara area dengan fungsi untuk pengeluaran
energi dan area yang lebih privat. Untuk menjawab
permasalahan tersebut, digunakan pendekatan Healing
architecture. Hal ini dikarenakan pendekatan ini
berhubungan erat dengan kebutuhan karakteristik anak
GPPH serta dengan fokus fasilitas sebagai fasilitas
kesehatan dan penyembuhan. Fasilitas ini didesain
dengan intensi pemberian suasana yang menenangkan,
pemberian view ke alam, penggunaan pencahayaan alami
serta material yang alami. Karakteristik anak GPPH
serta pemisahan zona antara zona tenang dan zona yang
lebih ramai.


Keywords


Alami, GPPH, Healing Architecture, Pemulihan,

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :