Fasilitas Wisata Edukasi Cokelat di Surabaya

Josephine Nathania Handoko(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Cokelat merupakan makanan yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Cokelat
berasal dari biji kakao yang dipanen lalu diproses
hingga menjadi cokelat batang. Indonesia
merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga
di dunia. Namun, tingkat konsumsi cokelat di
Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan
dengan negara - negara Eropa, yang memiliki
tingkat produksi kakao yang lebih rendah daripada
Indonesia. Salah satu penyebab dari terjadinya hal
ini yaitu adanya stereotip dan pandangan buruk
terhadap konsumsi cokelat. Banyak orang
memiliki asumsi bahwa mengkonsumsi cokelat
akan memberi dampak buruk kepada kesehatan.
Perancangan Fasilitas Wisata Edukasi Cokelat di
Surabaya hadir sebagai solusi, yaitu untuk
memberikan edukasi secara masif mengenai proses
pembuatan cokelat serta manfaatnya. Fasilitas ini
memiliki tujuan akhir meningkatkan potensi
pemanfaatan dan tingkat konsumsi cokelat di
dalam negeri. Permasalahan yang diangkat adalah
keinginan untuk menciptakan sebuah fasilitas
wisata edukasi yang mengutamakan pengalaman
pengunjung. Oleh karena itu, perancangan fasilitas
ini menggunakan pendekatan spasial dan
sekuensial, yang mana karakter ruang serta alur
pengunjung diperhatikan untuk memberikan
pengalaman edukasi yang interaktif. Untuk
mewujudkan pengalaman tersebut, maka konsep
“multisensory architecture” diterapkan pada
setiap ruang, diantaranya yaitu exhibition, dan
workshop sebagai fungsi utama dan dining sebagai
fungsi pendukung.


Keywords


cokelat, edukasi, sekuensial, spasial, wisata

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :