Fasilitas Terapi Seni untuk Anak Korban Kekerasan di Surabaya

Sandra Laurents(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Kekerasan anak menjadi kasus yang sering
ditemukan di Indonesia salah satunya di Surabaya,
Jawa Timur. Anak korban kekerasan tentunya tidak
bersikap sewajarnya karena adanya trauma yang
mengakibatkan kehidupan sehari-hari mereka
terganggu. Fasilitas Terapi Seni untuk Anak Korban
Kekerasan di Surabaya ini hadir sebagai tempat dan
sarana untuk anak korban kekerasan memulihkan
dirinya dari trauma yang dialami sekaligus mereka
dapat mengembangkan minat dan bakat mereka di
bidang seni. Keterampilan seni yang diadakan yaitu
seni menggambar atau melukis, bernyanyi, menari,
bermain atau mendengarkan musik, memahat, dan
bermain tanah liat. Pendekatan desain yang diambil
yaitu perilaku anak korban kekerasan dan
pendalaman desain yaitu organisasi spasial. Perilaku
anak korban kekerasan cenderung tertutup dan takut
bersosialisasi karena adanya trauma dengan orang
lain sehingga perlu menyediakan aktifitas dan ruang
yang mendukungnya kegiatan sosialisasi dan lainlain.
Organisasi spasial diterapkan dalam penyusunan
ruang-ruang yang ada sehingga menciptakan zoning
yang jelas karena di dalam fasilitas ini memiliki
banyak aktifitas.


Keywords


Kekerasan, anak, terapi seni, perilaku, ruang

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :