Fasilitas Konservasi Merak Hijau di Banyuwangi

Billgay Flegon Patrobas Tambengi(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Fasilitas Konservasi Merak Hijau (pavo muticus) di
Banyuwangi didesain karena status kelangkaan
Merak Hijau, yang berdasarkan data statistik IUCN
Red List (International Union for Conservation of
Nature), memiliki status yang “terancam punah”
sejak tahun 2018. Perburuan liar untuk diambil
bulunya, perburuan untuk dipelihara secara pribadi,
penebangan hutan secara liar yang menyebabkan
berkurangnya habitat Merak Hijau, menjadi
ancaman yang serius bagi kelestarian dan populasi
Merak Hijau di habitat alaminya.
Salah satu langkah awal pergerakan menolong
Merak Hijau adalah adanya Konservasi
Penyelamatan Satwa yang diperuntukkan untuk
semua jenis binatang yang dilindungi secara umum.
Konservasi ini melakukan kegiatan pemeliharaan
satwa hasil sitaan, atau hasil temuan, atau serahan
masyarakat namun pengelolaannya bersifat
sementara sampai ada penetapan penyaluran satwa
(animal disposal) lebih lanjut oleh Pemerintah.
"Fasilitas Konservasi Merak Hijau di Banyuwangi"
didesain untuk memelihara, melindungi dan
mengembangbiakkan Merak Hijau secara khusus
untuk memperbanyak populasinya.
Secara arsitektural, fasilitas ini diselesaikan dengan
menggunakan pendekatan ekologi yang
memperhatikan hubungan antara manusia, merak,
bangunan, dan alam sekitar untuk menciptakan
habitat yang serupa dengan habitat asli merak hijau
agar dapat mendukung keberlangsungan hidup
merak hijau. Fasilitas ini juga didesain untuk
menjadi tempat edukasi bagi peneliti dan
masyarakat..


Keywords


ekologi, interaksi, konservasi, merak hijau, penyelamatan satwa

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :