Museum Pemberontakan PETA di Kota Blitar

Berliana Dinda Johensha(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Perancangan Museum Pemberontakan PETA dilatarbelakangi oleh peristiwa pemberontakan PETA yang kini sudah terlupakan sebagai salah satu sejarah besar dalam perjalanan kemerdekaan bangsa Indonesia. Selain itu minat masyarakat terutama kalangan generasi muda terhadap museum sejarah semakin rendah karena dianggap kuno, membosankan dan kurang menarik. Oleh karena itu, tujuan dari proyek ini adalah menceritakan kembali peristiwa pemberontakan PETA melalui sekuen, pengalaman ruang dan konten didalamnya. Pengunjung tidak hanya melihat artefak secara pasif namun dapat merasakan peristiwa melalui persepsi ruang yang diciptakan. Museum ini dilengkapi dengan adanya fasilitas penunjang seperti perpustakaan, ruang audio visual, ruang diskusi, café, gift shop dan toko buku. Masalah utama dalam perancangan ini adalah sirkulasi dan identitas kawasan sehingga digunakan pendekatan sistem sirkulasi dan pendekatan simbolik. Pendalaman sekuen dengan menerapkan teori Serial Vision diterapkan untuk mengintegrasikan sirkulasi dan ruang dalam membentuk rangkaian pengalaman ruang secara menerus.

Keywords


museum, pemberontakan, ruang, sekuen, sirkulasi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :