Pasar Tanjung Jember

Vinsensius Karel Goesnada(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pasar Tanjung didesain kembali karena
adanya kekosongan aktifitas pada jam-jam tertentu
yang disebabkan tidak adanya fungsi lain selain
pasar, adanya kegiatan pasar malam yang terjadi
diluar pasar dan mengakibatkan kemacatan pada jalan
tersebut dan kurangnya area loading barang yang
dapat menampung kegiatan loading barang dipasar
tersebut. Rhythmanalysis digunakan sebagai
pendekatan dalam perancangan arsitektur dalam
menyediakan kebutuhan ruang yang sesuai dengan
waktu dan jenis kegiatan penggunanya. Pada
perancangan ini juga digunakan pendalaman karakter
ruang. Pendekatan ruang disini berguna untuk
memberikan pengalaman ruang pasar tradisional
yang baru. Penggunaan Rhythmanalysis dan
pendekatan ruang disini mendorong Pasar Tanjung
untuk lebih dapat merespon kebutuhan pengguna
disekitarnya agar Pasar Tanjung tidak hanya
berfungsi sebagai pasar melainkan juga sebagai area
publik yang dapat menampung kegiatan masyarakat
secara berkelanjutan.


Keywords


Karakter ruang, pasar, rhythmanalysis

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :