MAKNA SIMBOLIK SALAM TIGA JARI PADA BAND HEAVY METAL DAN PADA PARA PENGGEMARNYA DI SURABAYA

Yulius Bastian(1*),


(1) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


Silahkan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna apa saja yang ada di dalam pelaku musik Heavy Metal dan juga pada para penggemar dari masing – masing band tersebut di Surabaya. Banyaknya pemakaian simbol salam tiga jari di masyarakat luas dan munculnya komunitas “Salam Satu Jari” di komunitas Heavy Metal yang menolak untuk memakai salam tiga jari membuat peneliti tertarik untuk menelisik pengalaman dan makna yang terkandung pada anggota band dan penggemarnya mengenai salam tiga jari. Simbol atau lambang – lambang adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lainnya, berdasarkan kesepakatan suatu kelompok orang tertentu. Menurut beberapa opini dari orang – orang yang ahli didalam genre musik ini, simbol ini masih belum dimengerti artinya oleh banyak orang baik dari kalangan pecinta musik ini sendiri dan dari masyarakat awam sendiri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi untuk mengetahui pengalaman dan bagaimana mereka memaknai simbol salam tiga jari ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol ini merupakan bentuk solidaritas, persahabatan, kebersamaan, simbol untuk bersosialisasi, simbol kebebasan, dan simbol untuk mengekspresikan diri, seperti senang, seru-seruan dan bahkan untuk meluapkan rasa marah.

Keywords


Makna, Simbolik, Salam Tiga Jari, band, Heavy Metal

Full Text:

PDF

References


Arnett, J. (1996). From the Mouths of the metalheads: heavy metal music and adolescent alienation. Boulder: Westview Press CO.

Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi komunikasi teori, paradigma, dan diskursus. Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Cangara, Hafield.

Christe, Ian. (2003). Sound of the beast: The complete headbanging history of heavy metal. New York: Harper Collins.

Christomy, T., Yuwono, U,. (2004). Semiotika budaya. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.

Dunn, Sam and Scot McFadyen. (2006). Metal: A headbanger’s journey. Warner.

Fiske, J. (2004). Cultural and communication studies. Yogyakarta: Jalasutra.

Hendry H., C. (2005). The power of nonverbal communication : How you act is more important than what you say. Los Angeles: Silverlake Publishing CA Aberdeen, WA.

Moustakas, Clark., (1994). Phenomenological research methods, USA: Sage.

Moynihan, Michael & D. Søderlind. (1998). Lords of Chaos: The Bloody Rise of the Satanic Metal Underground. Venice, CA: Feral House.

West, J. A. (1993). Serpent in the sky, the high wisdom of ancient egypt. Illinois: Quest Books Tneosopnical Publishing House.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


TEMPLATE JURNAL E-KOMUNIKASI