FORMAL POSSIBILITIES DALAM VIDEO MUSIK BOYBAND DAN GIRLBAND INDONESIA 2010 HINGGA 2012
Keywords:
Cergam, interaktif, bullying, aplikasiAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui formal possibilities yang ada dalam video musik boyband dan girlband Indonesia 2010 hingga 2012. Formal possibilities adalah macam-macam kemungkinan bentuk dalam video musik yang mengacu pada 2 bentuk dasar yaitu performance oriented dan conceptual oriented. Peneliti meneliti formal possibilities sebagai gambaran bagi produser dan penonton video musik tentang apa saja formal possibilities yang telah dan yang belum ditampilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi dengan menggunakan 13 video musik boyband dan girlband Indonesia sebagai unit analisis. Peneliti menggunakan 2 indikator formal possibilities yaitu performance yang memiliki 6 sub-indikator yaitu the anti-performance, the pseudo-reflexive performance, the performance documentary, the special effect extravaganza, the song and dance number, the enhanced performance dan conceptual yang memiliki 5 sub-indikator yaitu narrative form, categorical form, argumentative form, associational form, dan abstract form. Hasil penelitian ini adalah performance yang paling banyak muncul yaitu the song and dance number dan conceptual yang paling banyak muncul yaitu narrative form. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran tren jenis performance yang ditampilkan pada video musik boyband dan girlband Indonesia. Video musik yang dulunya mementingkan penampilan musik (the enhanced performance) kini lebih mementingkan penampilan dalam menari (the song and dance number) bahkan video musik justru menghindari penampilan musik (the anti performance). Dominasi tarian dalam video musik girlband boyband Indonesia 2010-2012 ini tak lepas dari pengaruh Korean wave yang menampilkan video musik girlband boyband Korea dengan ciri khas ‘dance point’. Untuk conceptual, pada penelitian ini paling banyak menampilkan narrative form.References
Brodwell, D., & Kristin T. (1986). Film Art: An Introduction. 2d ed. New York: Knopf.
Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Sosial : Format-Format Kuantitatif Dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.
Eriyanto, (2011). Analisis isi. Jakarta: Prenada Media Group.
Gow, J. (1992). Music Video as Communication: Popular Formulas and Emerging Genres. Journal of Popular Culture. Fall 26 (2), p.41-70Retrieved November 17, 2012, from http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.0022-3840.1992.260241.x/abstract
Hadi, S. (1990). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset
Keazor, H., & Thorsten W. 2010. Rewind, Play, FastForward: The Past, Present and Future of the Music Video. Verlag: London.
Krippendorf, K. (1991). Analisis isi :Pengantar teori dan metodologi. Jakarta: Rajawali Press.
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Kriyantono, R. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana
Music Videos. Retrieved November 17, 2012, from http://darrenarcher.name/ftv/PDF%27s/
Music%20Videos.pdf
Sikazwe, H. (2010). Dilemma of Boybands. New Castle. Retrieved November 17, 2012, from
http://www.scribd.com/doc/39633011/Dilemma-of-Boybands-2nd-ed
Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Stewart, C. & Kowaltzke, A. (2007). Media: new ways and meanings. Australia:Jacaranda
Sugiyono. (2002). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Wimmer, R.D., & Dominic, J.R. (2002). Mass Media research: An introduction. New York: Wadsworth Publishing Company.