Penerimaan Remaja Manado Terhadap Peran Ayah Dalam Film Senjakala Di Manado

Dian Prawira Libertina Tumundo(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Film Senjakala di Manado merupakan film pertama Sulawesi Utara (Manado) yang tayang di layar lebar. Film ini menceritakan kisah seorang ayah yang bernama Jhony, bekerja sebagai pelaut dan kembali ke Manado setelah 18 tahun. Remaja membutuhkan ayah mereka bukan hanya sebagai sumber materi, tetapi juga sebagai pengarah perkembangannya terutama perannya dikemudian hari. Di Manado, pelaut merupakan salah satu pekerjaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Manado, karena Manado adalah daerah pesisir pantai. Dalam film ini. Jhony memiliki anak bernama Pingkan, namun Pingkan tidak mau mengakui Jhony sebagai ayahnya karena Jhony tidak pernah memberikan kabar selama dia pergi melaut.

Subjek dari penelitian ini adalah Remaja Manado yang dipilih sesuai dengan kriteria tertentu. Sedangkan objek penelitiannya adalah penerimaan remaja Manado terhadap peran ayah pada Jhony. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode resepsi. Hasil penelitian menunjukan penonton terorganisasi kedalam tiga kategori yaitu dominan, negosiasi, dan oposisi. Dalam penelitian ini keempat informan memberikan penerimaan negosiasi terhadap peran ayah yang disampaikan dalam film Senjakala di Manado. Hal tersebut dipengaruhi oleh culture setting, field of experience dan frame of reference dari setiap informan. Karena secara umum mereka memahami dan menerima pesan peran ayah yang tegas, memberi rasa aman, karena mereka memiliki pengetahuan seorang pelaut dari teman dan perkataan orang mengenai pelaut di Manado.


Keywords


Penerimaan, Peran Ayah, Remaja Manado, Senjakala di Manado

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


TEMPLATE JURNAL E-KOMUNIKASI