Representasi Disfungsi Keluarga dalam Film “Ngeri-Ngeri Sedap”
Keywords:
social benefit, informational benefit, attitude toward brand community, revisit intentionAbstract
Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana disfungsi keluarga direpresentasikan dalam film Ngeri-Ngeri Sedap yang berlatar belakang budaya Batak Toba. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode analisis semiotika milik Roland Barthes dengan subjek penelitian berupa potongan-potongan scene dalam film Ngeri-Ngeri Sedap dan objek penelitian berupa representasi disfungsi keluarga dalam film Ngeri-Ngeri Sedap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disfungsi keluarga diimplementasikan dalam nilai budaya Batak yang kuat, serta ditemukan bahwa patriarki dan konservatisme menyebabkan disfungsi keluarga. Ditemukan juga gambaran disfungsi keluarga dalam film ini, yaitu laki-laki yang mendominasi dalam disfungsi keluarga, budaya Batak hasangapon sebagai pemicu disfungsi keluarga, kuatnya diskriminasi gender dalam budaya Batak, dan sosok perempuan yang mempengaruhi rekonsiliasi disfungsi keluarga.
References
Bun, Y., Taib, B., & Mufidatul Ummah, D. (2020). Analisis Pola Asuh Otoriter Orang Tua Terhadap Perkembangan Moral Anak. Jurnal Ilmiah Cahaya Paud, 2(1), 128–137. https://doi.org/10.33387/cp.v2i1.2090
Herawati, T., Pranaji, D. K., Pujihasvuty, R., & Latifah, E. W. (2020). Faktor- Faktor yang Memengaruhi Pelaksanaan Fungsi Keluarga di Indonesia. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 13(3), 213–227. https://doi.org/10.24156/jikk.2020.13.3.213
Israpil, I. (2017). Budaya Patriarki dan Kekerasan Terhadap Perempuan (Sejarah dan Perkembangannya). Pusaka, 5(2), 141–150. https://doi.org/10.31969/pusaka.v5i2.176
LaMar, D. F. (1992). Transcending Turmoil. In Transcending Turmoil. https://doi.org/10.1007/978-1-4899-5970-6
Muhammad Nur, S., Rasminto, & Khausar. (2019). Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Kebudayaan (Studi Pada Keluarga Suku Batak Toba). Bina Gogik, 6(2), 61–74. https://databoks.katadata.co.id/datapublish
Ndona, Y. (2018). Kemanusiaan dalam falsafah hidup masyarakat Batak Toba.
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan, 1(1), 15. https://doi.org/10.12928/citizenship.v1i1.10441 Parinduri, M. A. (2020). Pendidikan Akhlak Dalam Perspektik Budaya Batak
Toba. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 22(3), 257–269.
https://doi.org/10.14203/jmb.v22i3.1075
Rigita, P. (2019). Analisis Kedudukan Sosial Perempuan Batak Toba Dalam
Konteks Kesusastraan. Jurnal Normatif, Fakultas Hukum, Universitas Al
Azhar, 1(1), 49–55.
Riset, L., Siregar, M., & Abstrak, I. A. (2018). Mangihut Siregar Ketidaksetaraan
Gender dalam Dalihan na Tolu Ketidaksetaraan Gender dalam Dalihan na Tolu. Jurnal Studi Kultural, II(1), 13–15. http://journals.an1mage.net/index.php/ajsk
Sakina, A. I., & A., D. H. S. (2017). Menyoroti Budaya Patriarki Di Indonesia. Share : Social Work Journal, 7(1), 71. https://doi.org/10.24198/share.v7i1.13820
Sastryani. 2007. Glosarium, Seks, dan Gender. Yogyakarta: Carasuati Books. Siahaan, V. H., & Yasin, H. (2020). Tinjauan Perspektif Iman Kristen tentang Mangadati dalam Pernikahan Masyarakat Batak Toba. Jurnal Teruna Bhakti,
2(2), 66. https://doi.org/10.47131/jtb.v2i2.48
Sianturi, J. N. (2017). Makna anak laki laki di masyarakat Batak Toba. Jom Fisip,
4(1), 1–13. https://media.neliti.com/media/publications/125688-ID Sibarani, R., & Gulo, Y. (2020). Subordinasi Kepemimpinan Perempuan dalam
Budaya Batak Toba. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 6(1), 73. https://doi.org/10.24114/antro.v6i1.16636
Sihombing, A. A. (2018). Mengenal Budaya Batak Toba Melalui Falsafah “Dalihan Na Tolu” (Perspektif Kohesi dan Kerukunan). Jurnal Lektur Keagamaan, 16(2), 347–371. https://doi.org/10.31291/jlk.v16i2.553 Simanjuntak, B. A. (2009). Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba (p.102).