Representasi Feminisme Dalam Film The Woman King

Devina Surya Putri(1*), Fanny Lesmana(2), Daniel Budiana(3),


(1) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(2) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(3) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Peran media komunikasi massa dalam film sebagai alat yang efektif untuk menyampaikan pesan feminisme yang dapat memberikan dampak pada masyarakat. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui representasi feminisme dalam film The Woman King. Film The Woman King mengisahkan tentang sekelompok prajurit perang perempuan yang bernama Agojie di kerajaan Dahomey yang berjuang melawan penindasan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode semiotika John Fiske. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori feminisme, kode televisi, semiotika, film, representasi. Temuan dalam penelitian ini terdapat representasi gerakan feminisme gelombang kedua dengan tema besar pembebasan perempuan atau women liberation. Pembebasan ini, dari perempuan kulit hitam pada abad ke 18 yang digambarkan sebagai sosok inferior, kemudian menjadi superior dengan kekuatan, dan keberanian karena adanya keinginan perempuan untuk bisa bebas dari penindasan laki-laki terkait dengan hak atas tubuh perempuan.


Keywords


Representasi, John Fiske, Feminisme, The Woman King.

Full Text:

PDF

References


Barker, Chris. (2004). Cultural Studies: Teori & Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Brown, Anna. (2022, September 29). More Than Twice as Many Americans Support Than Oppose the #MeToo Movement. Pew Research Center. Retrieved from https://www.pewresearch.org/social-trends/2022/09/29/more-than-twice-as-many-americans-su pport-than-oppose-the-metoo-movement/

Fiske, John. 1987. Television Culture. London: Routledge.

Hannam, June. 2007. Feminism. London: Taylor & Francis Ltd.

Jones, Rachel. (2022, September 15). The warriors of this West African kingdom were formidable—and female. National Geographic. Retrieved from https://www.nationalgeographic.com/history/article/the-true-story-of-the-women-warriors-of-d ahomey

LSPR. (2010). Beyond Borders: Communication Modernity & History. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of Public Relations.

McQuail, D. (2011). Teori komunikasi massa. Jakarta: Salemba Humanika.

Moleong. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Orjinmo, Nduka. (2020, June 8). Perempuan Nigeria, #WeAreTired, angkat suara setelah gelombang kekerasan seksual. BBC News. Retrieved from https://www.bbc.com/indonesia/majalah-52932932

Pratista, Himawan. (2017). Memahami Film. Yogyakarta: Montase Press.

Seto,Indiwan Wahyu. 2011 . Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sobur, Alex. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susilawati. (2017, January 1). Third Wave Feminism. Jurnal Perempuan. Retrieved from https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/feminisme-gelombang-ketiga?locale=en

Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Penerbit Universitas Sebelas Maret.

Suwastini, A. (2013). Perkembangan Feminisme Barat Dari Abad Kedelapan Belas Hingga Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis. (Thesis). Universitas Pendidikan Ganesha, Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/22877-ID-perkembangan-feminisme-barat-dari-aba d-kedelapan-belas-hingga-postfeminisme-sebu.pdf


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


TEMPLATE JURNAL E-KOMUNIKASI