Membaca Video Klip Musik Ariana Grande versi God is a Woman

Tania Melinda(1*), Andrian Dektisa Hagijanto(2), Aniendya Christianna(3),


(1) DKV UK PETRA
(2) DKV UK PETRA
(3) DKV UK PETRA
(*) Corresponding Author

Abstract


Munculnya video klip musik karya Ariana Grande versi God is a Woman yang ditayangkan dalam situs Youtube kian menuai kontroversi. Pasalnya, video musik tersebut mengangkat tema seksualitas di mana figur perempuan digambarkan lebih tinggi dan lebih besar daripada figur lelaki. Fenomena ini sangat menarik untuk dimaknai dan dianalisis lebih lanjut karena selain visualisasi tersebut, video klip itu juga memperlihatkan pengulangan dari bentuk-bentuk visual dari karya yang sudah terkenal sebelumnya. Figur yang sebelumnya digambarkan secara maskulin justru digambarkan secara feminin dalam video klip musik tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dan dianalisis menggunakan Semiologi Roland Barthes, Hiper-realitas Yasraf Amir Piliang, dan Dekonstruksi Jacques Derrida. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menemukan makna visual yang ada dalam video klip musik Ariana Grande versi God is a Woman. Dari hasil analisa didapatkan kesimpulan bahwa hiper-realitas digunakan sedemikian rupa untuk memudahkan perwujudan-perwujudan imajinasi dan visualisasi dominasi perempuan. Kesamaan wujud dan visual dengan karya terdahulu dikategorikan sebagai parodi yang dalam video klip musik ini digunakan sebagai penyampaian sindiran serta simulasi ketenaran untuk kemudian dimanfaatkan sebagai keuntungan kapitalisme. Selain itu seksualitas wanita juga dijadikan sebagai komoditi visual untuk pemuasan hasrat dan nafsu dalam menciptakan representasi atas wanita.   


Keywords


Semiotika; Video Musik; Ariana Grande; Makna Visual

Full Text:

PDF

References


Barthes, R. (1972). Mythologies. New York: The Noonday Press.

Barthes, R. & Howard R. (1974). S/Z: An Essay. New York: Farrar, Straus and Giroux.

Baudrillard, J. (1999). Simulacra and simulation (Translated by Sheila Faria).

Derrida, J. (1978). L’ecriture et la diffrence, terjemahan Alan Bass, Writing and diffrence. Chicago: The University of Chicago Press.

Faludi, S. (1991/ 2006). Backlash: The undeclared war against American women. New York: Three Rivers Press.

Gamble, S. (2010). Feminisme & postfeminisme. Yogyakarta: Jalasutra

Genz, S. & Brabon, B. A. (2009). Postfeminism: Cultural text and theories. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Hutcheon, L. (2000). A Theory of parody: The teachings of twentieth-century art. New York: University of Illinois Press.

Ika. (2016, Mei 3). Posfeminisme sumbang gagasan baru. Pesan disampaikan dalam

https://ugm.ac.id/id/berita/11599-posfeminisme.sumbang.gagasan.baru

Littlejohn, S. W. (1996). Theories of human communication. Five Edition. New Mexico: Wadsworth Publishing Company Albuquerqu.

Martadi. (2003). Hiper-realitas Visual. Jurnal Nirmana. 5 (1). 80-95.

McCance, D. (2009). Derrida on religion: Thinker of difference. London: Equinox Publishing.

Meilanita, J. (2017, April 29). Focal point yang catchy. Pesan disampaikan dalam

https://www.arsitag.com/article/focal-point-yang-catchy

Meyers, D. (2018, July 13). Ariana Grande - God is a Woman [Video File]. Pesan disampaikan dalam

https://youtu.be/kHLHSlExFis

Moleong, L. J. (2008). Metodologi penelitian kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Norris, C. (2003). Membongkar teori dekonstruksi Jacques Derrida. Yogyakarta: Arruss.

Pease, A. (1981). Body language: How to read others’ thoughts by their gestures. London: Sheldon Press.

Piliang, Y. A. (1998). Sebuah dunia yang dilipat. Bandung: Mizan.

Piliang, Y. A. (2003). Hipersemiotika, tafsir cultural studies atas matinya makna. Bandung: Jalasutra.

Piliang, Y. A. (2004). Posrealitas: realitas kebudayaan dalam era posmetafisika. Yogyakarta: Jalasutra.

Rose, G. (2001). Visual methodologies. UK: SAGE Publishing.

Sianturi, M. (2013, September). The Thinker.

Pesan disampaikan dalam

http://www.buletinpillar.org/ponder/the-thinker

Strinati, D. (2007). Popular Culture: Pengantar menuju teori budaya populer. Yogyakarta: Bentang.

Suwiji, M. A. (2014). Kajian posmodern dalam video musik Lady Gaga versi Judas. Skripsi Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Tong, R. (2009). Feminist thought: a more comprehensive introduction. Third Edition. Colorado: Westview Press.

Zaimar, Okke K. S. (2008). Semiotik dan penerapannya dalam karya sastra. Jakarta: Pusat Bahasa.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.