Perancangan Fotografi Fashion Citra Rumah Batik Eks-lokalisasi Gang Dolly

Gracia Asterina(1*), Hartono Karnadi(2), Luri Renaningtyas(3),


(1) UK Petra
(2) UK Petra
(3) UK Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Penutupan tempat prostitusi Gang Dolly tahun 2014, mengakibatkan kesenjangan pendapatan warga sekitar yang menggantungkan roda ekonominya pada aktivitas tersebut. Dalam perkembangannya, Pemerintah Kota mulai mengubah citra Gang Dolly dengan mendirikan UKM kreatif, diantaranya adalah Rumah Batik. Rumah Batik terdiri dari tiga UKM Batik yang masing-masing ketuanya dulunya berasal dari Gang Dolly. Batik ini memiliki tiga motif khas utama, yakni: Daun Jarak, Kepompong, Kupu-Kupu. Motif tersebut mewakili sebagaimana kawasan eks-lokalisasi Gang Dolly bermetamorfosis layaknya Kupu-Kupu, menjadi industri kreatif seperti sekarang. Namun sayangnya, keterbatasan pada publikasi mengakibatkan Rumah Batik belum dikenal secara luas oleh masyarakat Surabaya. Sehingga diperlukan media yang komunikatif dan sesuai dengan target audiens. Maka, dirancang fotografi fashion yang bertema Dollymorphosa, dimana akan diangkat di (setting di dolly, waktu) perancangan fotografi fashion ini akan mengomunikasikan secara efektif dalam mengenalkan batik eks-lokalisasi tersebut, dan juga mendokumentasikan secara nyata citra Gang Dolly yang baru kepada golongan dewasa muda.

Keywords


Gang Dolly, Batik, Fotografi Fashion

Full Text:

PDF

References


Abdi, Y. (2012). Photography From My Eyes. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Bambang, Y. (2009). Batikku Pengabdian Cinta tak Berkata. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Fitinline. (2013). Batik Surabaya. Retrieved from https://fitinline.com/article/read/batik-surabaya/

Gunawan, M. (2017, Januari). Perkembangan Rumah Batik


Refbacks

  • There are currently no refbacks.