Implementasi Konsep East Kalimantan Journey pada Interior Museum Provinsi Kalimantan Timur Mulawarman di Tenggarong

Authors

  • Sherren Presentia Gunawan
  • Ronald Hasudungan Irianto Sitindjak

Keywords:

Production Capacity, Operation System, Number of Machines, Work Shift, Plywood, Standard Time

Abstract

Indonesia yang adalah negara kepulauan memiliki beragam kebudayaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Akan tetapi banyak fasilitas untuk menampung kebudayan di masing-masing daerah kurang dimaksimalkan. Salah satunya adalah Museum Provinsi Kalimantan Timur “Mulawarman” di Tenggarong yang memiliki lebih dari 5000 koleksi tetapi jumlah pengunjung masih sangat jauh di bawah rata-rata, sehingga pendapatan berkurang dan mengakibatkan kurang adanya perhatian dalam merawat museum ini. Oleh karena itu, redesain interior Museum Provinsi Kalimantan Timur ini yang mengangkat konsep sebuah perjalanan melintasi Kalimantan Timur, penyajian koleksi museum akan disajikan berdasarkan kronologisnya. Museum ini di desain dengan dasar ketertarikan pengunjung sehingga mengutamakan unsur rekreatif dan entertain-nya tetapi tanpa mengesampingkan unsur konservatif, edukatif, dan informatif. Dengan adanya redesain interior Museum Provinsi Kalimantan Timur, dapat menaikkan citra Kalimantan Timur dan membuat Kalimantan Timur lebih dikenal di Indonesia bahkan di dunia.

Author Biographies

Sherren Presentia Gunawan

Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

Ronald Hasudungan Irianto Sitindjak

Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

References

[1] Chiara, De Joseph and Callender, J.H. Time Savers Standarts for Building Types 2ed. International edition. Newyork: Mc. Graw Hill Book Company, 1973.

[2] Direktorat Permuseuman. Kecil Tetapi Indah. Pedoman Pendirian Museum. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdiknas, 2000.

[3] Edition, Oro. Conserving History-Singapore Heritage Museums. Singapore: Publishers Group West, 2010.

[4] Miles, R.S. The Design of Educational Exhibit British Museum 2ed. London: Unwin Hyman Ltd, 1988.

[5] Florus, Paulus. Kebudayaan Dayak Aktualisasi dan Transformasi. Jakarta: Grasindo, 1994.

[6] Rusmanto, Y., Geografi Budaya dalam Wilayah Pembangunan Daerah Kalimantan Timur. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.

[7] Sufi, Irman Musafir. Suku Dayak Kenyah di Pampang. 2011. 5 Desember 2016.

[8] <http://irman-musafir-sufi.blogspot.co.id/2011/11/suku-dayak-kenyah-di- pampang.html>

[9] Betang, Huma. Sejarah Dayak Kenyah dari Dataran Apokayan. 2014. 5 Desember 2016. Dalam artikel dayak <http://humabetang.web.id/artikel- dayak/2014/sejarah-dayak-kenyah-dari-dataran-apokayan/4>

[10] Muzzafar, Rasheed. Suku Dayak Kenyah. 2013. 5 Desember 2016.

[11] <http://dayakofborneo.blogspot.co.id/2013/06/suku-dayak-kenyah.html> Kebudayaan Indonesia suku dayak (daya).2014. 8 Desember 2015.

[12] <http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1035/suku-dayak-daya> Profil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kominfo Kota Samarinda. 2012. 1 Desember 2015. <http://disbudparkom.blogspot.co.id/2012/11/visi-dan- misi.html>

Downloads

Published

2017-07-20