FAKTOR-FAKTOR RISIKO PENYEBAB SENGKETA DAN KEJELASAN PEMBAGIAN TANGGUNG JAWABNYA

Anthony Wijaya(1*), Nikholaus H. Wijaya(2),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Suatu proyek konstruksi tidak pernah terlepas dari risiko. Risiko akan sangat
mempengaruhi kinerja proyek dan dapat menimbulkan berbagai kerugian. Dalam pelaksanaannya, tidak
semua risiko akan menjadi sengketa. Jika pembagian tanggung jawab risiko sudah dilakukan dengan
baik, kemungkinan terjadinya sengketa juga dapat dikurangi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti risiko
apa saja yang paling sering menyebabkan sengketa antara pihak owner dan kontraktor. Selain itu
penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah tanggapan kejelasan pembagian risiko menurut
pihak owner dan kontraktor di Surabaya sudah cukup jelas untuk mengatasi kemungkinan terjadinya.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada engineer,
project manager, contract & control engineer yang ada di Surabaya. Melalui analisis deskriptif,
ditemukan beberapa hasil yaitu : risiko yang sering menyebabkan sengketa adalah risiko-risiko internal.
Pihak owner berpendapat bahwa penetapan jadwal proyek yang teralu ketat dan kekurangan pekerja,
sedangkan menurut kontraktor risiko yang paling sering menyebabkan sengketa adalah risiko perubahan
desain dan ketersediaan material. Secara umum tanggapan kejelasan pembagian risiko menurut pihak
owner dan kontraktor sudah cukup jelas. Hasil pengujian Independent-Sample t-test menunjukan bahwa
secara umum, tidak terdapat banyak perbedaan pendapat antara pihak owner dan kontraktor mengenai
frekuensi sengketa, namun terdapat cukup banyak perbedaan pendapat mengenai kejelasan pembagian
risiko

Keywords


risiko, sengketa, kejelasan alokasi risiko

Full Text:

PDF

References


Bryan, T., Sidarta, Y. S. & Andi. (2016). Pandangan Kontraktor terhadap Klausul-Klausul Kontrak pada Proyek Konstruksi. Surabaya. El-Sayegh, S. M. (2008). “Risk Assessment and Allocation in The UAE Construction Industry.” International Journal of Project Management, 26(4), 431-438.

Fisk, E. R., & Reynolds, W. D. (2011). Construction Project Administration. Pearson Higher Ed.

Hartman, F., & Snelgrove, P. (1996). “Risk Allocation in Lump-Sum Contracts—Concept of Latent Dispute.” Journal of Construction Engineering and Management, 122(3), 291-296.

Kangari, R. (1995). “Risk Management Perceptions and Trends of US Construction”, Journal of Construction Engineering and Management ASCE, vol. 121, no. 4, pp. 422-429.

Kartam, N., & Kartam S. (2001). “Risk and Its Management in The Kuwatiti Construction Industry: A Contractors Perspective.” International Journal of Project Management, 19(6).325-335.

Kerzner, H. (2001). The Project Management Maturity Model.

Mustafa, Mohammad A. Al-Bahar, Jamal and Member, IEEE. (1991). “Project Risk Assessment Using the Analytic Hierarchy Process.” IEEE Transactions on Engineering Management, vol. 38, No.1.

Papageorge, T. E. (1988). Risk Mnagement for Building Professionals. RS Means Company.

PMI, A. (2008). Guide to The Project Management Body of Knowledge Project Management Institute. Newton Square, PA.

Santoso R. (2003). “Tingkat Kepentingan dan Alokasi Risiko pada Proyek Konstruksi.” (Thesis No. 067/MTS/2004). Unpublished Undergraduate Thesis, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Shahab, H. (1996). Aspek Hukum dalam Sengketa Bidang Konstruksi. Djambatan.

Yasin, I. H. Nazarkhan (2004). Mengenal Klaim Konstruksi & Penyelesaian Sengketa Konstruksi. Gramedia Pustaka Utama.

Zhi, He. (1995). ”Risk Hierarchical Identification for Construction Projects.” First International Conference on Construction Project Management (Singapore), pp. 513-524.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :