PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA 4D DRAMIX TERHADAP KUAT TEKAN, TARIK BELAH, DAN LENTUR PADA BETON

Dennis Johannes(1*), Kevin Mangundap(2), Handoko Sugiharto(3), Gunawan Budi Wijaya(4),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra,
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra,
(4) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Beton memiliki berat sendiri yang besar karena bersifat kompak dan masif, sehingga paling berat membebani struktur bangunan. Selain itu beton memiliki kelemahan, yaitu terhadap gaya tarik dan plastic shrinkage yang menyebabkan retak rambut pada beton, sehingga memperpendek umur beton. Untuk mengatasi masalah tersebut,solusinya adalah menambahkan serat baja ke dalam campuran beton yang dikenal dengan nama Steel Fiber Reinforced Concrete (SFRC). Penelitian ini mengedepankan serat baja 4D Dramix. Proses penelitan, pengetesan, dan pemgambilan data beton serat baja dilakukan di laboratorium teknologi beton. Dari hasil penelitian, penambahan serat baja 4D Dramix pada beton sebesar 1.5% meningkatkan propertis beton secara keseluruhan. Dari segi kuat tekan beton serat baja 4D Dramix mengalami kenaikan sebesar 20.79% sedangkan kuat tarik belah meningkat sebesar 47.66% dan kuat lentur meningkat sebesar 45.85%. beton serat baja membuat beton memiliki sifat daktail, setelah mencapai tegangan maksimum beton mampu bertahan dan tidak patah, regangan yang dihasilkan juga melebihi desain beton normal yaitu mampu mencapai lebih dari 0.005. Pembuatan beton serat baja disarankan menggunakan superplasticizer dalam pengerjaan ditujukan untuk meningkatkan bond antara serat baja dengan beton serta untuk meningkatkan workability.

Keywords


beton, beton fiber, beton steel fiber, beton dramix, dramix steel fiber, beton serat baja, serat baja, dramix 4D

Full Text:

PDF

References


American Society for Testing and Materials. (2002). ASTM C469-02: Standard Test Method for Static Modulus of Elasticity and Poisson’s Ratio of Concrete in Compression. ASTM Standard Book, 4, 1–5.

ASTM:C39/C39M-12a. (2012). Standard Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens. ASTM International, 4(March), 1–7.

ASTM C496. (2011). Standard Test Method for Splitting Tensile Strength of Cylindrical Concrete Specimens, C496/C496M-11, (C), 1–5.

ASTM C78-02. (2002). Standard Test Method for Flexural Strength of Concrete ( Using Simple Beam with Third-Point Loading). Annual Book of ASTM Standards, 1–3.

Cuenca, E. (2015). On Shear Behaviour of Structural Elements Made of Steel Fiber Reinforced Concrete.

Hardono,Setyo.(2012). Efektifitas Penambahan Serat Baja Dramix terhadap Karakteristik Mekanik Beton. Jakarta

Singh, H. (2017). Steel Fiber Reinforced Concrete. Singapore

Sitompul,Heru Kurniawan.(2011). Studi Eksperimental Pelat Satu Arah dengan Steel Fiber sebagai Reinforcement. Universitas Indonesia. Jakarta

Surendra, P. Shah. (1983). Handbook of Structural Concrete. Pitman. London


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :