STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI

Michael Purnomo(1*), Elvin Laynardo(2), Indriani Santoso(3), Budiman Proboyo(4),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(4) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Pekerja adalah salah satu faktor penting dalam suatu proyek konstruksi khususnya pada bangunan tinggi, sehingga kesejahteraan pekerja konstruksi menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan proyek tersebut. Upah dalam bangunan tinggi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu upah yang diberikan kontraktor kepada pekerja, dan upah dalam Rencana Anggaran Biaya yang ditawarkan kontraktor kepada pemilik bangunan tinggi. Upah pekerja yang terdapat pada Rencana Anggaran Biaya berasal dari pembentukan analisa harga satuan upah terlebih dahulu. Sedangkan perhitungan upah yang diberikan kontraktor kepada pekerja dapat dibedakan lagi menjadi 2, yaitu upah borongan kepada mandor dan upah harian kepada para tukang. Dengan data upah borongan, upah harian, Rencana Anggaran Biaya dan analisa harga satuan maka dapat menganalisa korelasi dari ketiga sistem perhitungan upah dalam suatu proyek bangunan tinggi. Fokus penelitian ini adalah perkerjaan struktur atas beton bertulang dan pekerjaan dinding. Berdasarkan perbandingan data harga satuan upah yang diperoleh dari proyek Tower Venetian didapatkan harga satuan upah seluruh pekerjaan pada Rencana Anggaran Biaya lebih besar dibandingkan harga satuan upah pada borongan mandor. Seluruh pekerjaan meliputi pekerjaan pengecoran, pembesian, pasangan bata ringan, plesteran dan acian. Sedangkan untuk proyek Gedung baru P1 dan P2 Universitas Kristen Petra, hampir seluruh harga satuan upah pekerjaan pada borongan mandor memiliki nominal yang lebih tinggi dibandingkan harga satuan upahpekerjaan pada Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengecoran, pembesian, wire mesh dan pasangan bata ringan. Untuk harga satuan upah pada Standar Nasional Indonesia 2008 memiliki nominal yang jauh lebih tinggi daripada harga satuan upah pada Rencana Anggaran Biaya dan borongan mandor pada kedua proyek.

Keywords


harga satuan upah, proyek bangunan tinggi

Full Text:

PDF

References


Badan Standarisasi Nasional. (2008). Handbook Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Irika Widiasanti, Lenggogeni. (2013). Manajemen Konstruksi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (2007). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung : IMB. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Jakarta.

Smith B.S. & Coull A. (1991). Tall Building Analysis and Design. John Wiley & Son Inc., New York.

Tim Visi Yustisia. (2015). Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Visimedia Pustaka, Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :