PENGARUH DRYING TERHADAP KUAT KOKOH TANAH LEMPUNG HALUS JENUH

Michael Henry G(1*), Joedy Harto P(2), Daniel Tjandra(3), Paravita Sri Wulandari(4),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(4) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Kuat kokoh tanah berperan penting menopang suatu struktur bangunan. Tanah memiliki beragam jenis dengan karakteristiknya yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan perbedaan dalam menyalurkan beban struktur di atasnya. Pada tanah lempung, naik turunnya muka air tanah dapat membuat tanah mengalami perubahan kekuatan. Bila tidak diperhitungkan dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan struktur pada bangunan. Pada penelitian ini digunakan sample tanah lempung jenuh dengan karakteristik yang berbeda dari lima lokasi yang berbeda baik di Surabaya bagian Timur maupun Selatan. Pengurangan air dilakukan dengan drying pada sample tanah di ruang terbuka sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari keadaan initial. Dari hasil pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Kristen Petra, didapatkan bahwa semakin besar nilai plasticity index (PI) tanah, maka perubahan kuat kokoh tanah semakin kecil, dan sebaliknya. Didapatkan juga bahwa semakin besar kadar fines aggregate, maka perubahan kuat kokoh tanah semakin besar, dan sebaliknya. Selain itu, perubahan kadar air pada tanah juga memberi dampak pada perubahan volume tanah.

Keywords


kuat kokoh, lempung, jenuh, drying.

Full Text:

PDF

References


ASTM. (1981). Annual Book of ASTM, PA, Philadelphia.

ASTM. (1998). ASTM Book of Standards, Sec.4, Vol. 04.08, PA, West Conshohocken.

Bowles, J. E. (1991). Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah), Erlangga, Jakarta.

Casagrande, A. (1932). “Research of Atterberg Limits of Soil.” Public Roads. Vol. 13, No. 8, 121-136.

Das, B. M. (1998). Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Hardiyatmo, C. (2006). Mekanika Tanah (4th. Ed),Gajah Mada Unversity Press, Yogyakarta.

Nurdin, S. (2010). “Pengaruh Siklus Pengeringan dan Pembasahan Terhadap Kuat Geser Tanah dan Volume Tanah.”Jurnal Ilmiah Universitas Tadulako. Vol. 12, No. 1.

Tjandra, D., Indarto, & Soemitro, R. (2013). “The Effects of Water Content Variation on Adhesion Factor of Pile Foundation in Expansive Soil.” Civil Engineering Dimension. Vol. 15, No. 2.

Tjandra, D., Indarto, & Soemitro, R. (2015). “Behavior of Expansive Soil under Water Content Variation and Its Impact to Adhesion Factor on Friction Capacity of Pile Foundation.” International Journal of Applied Engineering Research. Vol. 10, No. 18, 38913-38917.

Tjandra, D., Indarto, & Soemitro, R. (2015). “Effect of Drying-Wetting Process on Friction Capacity and Adhesion Factor of Pile Foundation in Clayey Soil.” Jurnal Teknologi. Vol. 77, No. 11,

-150.

Whitlow, R. (1995). Basic Soil Mechanics Third Edition, Longman Scientific & Technical, UK.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :