KEMUNGKINAN PENGGUNAAN BASE ISOLATION PADA BANGUNAN SEDERHANA

Andrianto Gunawan(1*), , Herryanto(2), Pamuda Pudjisuryadi(3), Benjamin Lumantarna(4),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Krsiten Petra
(4) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Krsiten Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian sebelumnya oleh Lumantarna dan Pudjisuryadi tentang friction damper pada rumah tradisional dengan hubungan kolom kayu yang terletak di atas batu, menunjukkan bahwa sistem friction base isolation menghasilkan performa yang baik terhadap beban gempa. Konsep yang dipakai adalah memanfaatkan friksi pada dasar kolom dan pondasi. Konsep base isolation ini terbukti dapat mengurangi gaya dalam yang terjadi pada struktur di atasnya. Konsep inilah yang menjadi landasan pada penelitian ini di mana objek bangunan adalah struktur bangunan sederhana yang terbuat dari beton. Penelitian ini membandingkan struktur bangunan sederhana yang hubungan kolom dan sloof ke pondasi diberi angker dan tanpa angker. Permodelan pondasi menggunakan friction isolator link pada SAP2000v11. Beban gempa yang digunakan berupa gempa El Centro modifikasi yang disesuaikan dengan SNI 03-1726-2012 untuk kota Palu. Kedua jenis struktur diuji dengan analisa riwayat waktu nonlinear. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa friction isolator link pada SAP2000v11 dapat digunakan untuk memodelkan sistem friction base isolation. Hasil secara keseluruhan menunjukkan bahwa besarnya gaya dalam akibat gempa berkurang pada saat struktur dalam keadaan slip.

Keywords


base isolation, friction isolator, gaya dalam, nonlinear riwayat waktu

Full Text:

PDF

References


Attaway, S.W. (1999). “The Mechanics of Friction in Rope Rescue.” International Technical Rescue Symposium 1999.

Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 03-1726-2012, Jakarta, Indonesia.

Boen, T. dan Rekan. (2005). Membangun Rumah Tembokan Tahan Gempa.

Computer and Structures Inc. (2007). CSI Analysis Reference Manual, California, USA.

Kaushik, H.B., Rai, D.C., and Jain, S.K. (2009). “Effectiveness of Some Strengthening Options for Masonry–Infilled RC Frames with Open First Story.” Journal of Structural Engineering, ASCE. Vol. 135, No. 8, 925-937.

Lumantarna, B. dan Lukito, M. (1997). “RESMAT Sebuah Program Interaktif untuk Menghasilkan Riwayat Waktu Gempa dengan Spektrum Tertentu.” Proceedings of HAKI Conference 1997, Jakarta, Indonesia, August 13-14.

Lumantarna, B. and Pudjisuryadi, P. (2012). ”Learning from Local Wisdom: Friction Damper in Traditional Building.” Civil Engineering Dimension. Vol. 14, No. 3, 190-196.

Pudjisuryadi, P., Lumantarna, B., and Lase, Y. (2007). “Base Isolation in Traditional Building, Lesson Learned from Nias March 28, 2005 Earthquake.” International Conference EACEF 2007, Jakarta, Indonesia.

Paulay, T. and Priestley, M.J.N. (1992). Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry Buildings, John Wiley & Sons Inc, New York, United States.

Stafford Smith, B. and Carter, C. (1969). “A Method of Analysis for Infill Frames.” Proceedings of The Institution of Civil Engineers, Vol. 44, 31-48.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :