KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN DENGAN VARIASI GRADASI AGREGAT BATAS ATAS HINGGA BATAS TENGAH

Garry Geraldo Santoso(1*), Raynaldo - Arfandy(2), Paravita Sri Wulandari(3), Harry - Patmadjaja(4),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Krsiten Petra
(4) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Krsiten Petra
(*) Corresponding Author

Abstract


Penggunaan aspal panas yang saat ini banyak digunakan dapat menimbulkan berbagai masalah polusi, sehingga perlunya pengganti aspal yang lebih ramah lingkungan seperti aspal emulsi. Tujuan penelitian adalah untuk menguji karakteristik Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED) dengan variasi gradasi agregat dari batas atas hingga batas tengah. Agregat yang digunakan berasal dari kota Jember. Benda uji pada penelitian ini merupakan Campuran Emulsi Bergradasi Rapat (CEBR) Tipe IV. Aspal yang digunakan adalah CSS-1h (Cationic Slow Setting – 1 hard). Pembuatan campuran aspal emulsi dingin dibuat sesuai Job Mix Formula untuk masing-masing batas dengan penggunaan aspal sebesar (KAE-1%, KAE-0.5%, KAE±0%, KAE+0.5%, KAE+1%) untuk mendapatkan KARO pada masing-masing batas. Kemudian, dibuat sampel masing-masing batas atas hingga batas tengah, lalu dilakukan uji Marshall untuk mengetahui karakteristik pada gradasi batas atas hingga batas tengah. KARO (Kadar Aspal Residual Optimum) untuk masing-masing gradasi agregat dari batas atas hingga batas tengah berturut-turut adalah 12.6%, 11.3%, 10.1%. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa gradasi agregat batas atas dan batas rata atas tidak memenuhi spesifikasi porositas (VIM), dengan nilai dari batas atas hingga batas tengah berturut-turut 2.7%, 4.61%, 8.75% dan nilai stabilitas berturut-turut 490.14 kg, 380. 64 kg, 436.03 kg, sehingga gradasi batas tengah lebih baik daripada gradasi batas atas dan batas rata atas karena memenuhi semua spesifikasi yang ada.

Keywords


Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED), gradasi agregat, agregat lokal.

Full Text:

PDF

References


Apriyanto, Yamali, F. R. (2018). Pengaruh Variasi Material yang Bergradasi Senjang pada Campuran Aspal Panas. Jurnal Talenta Sipil. 1(2):50-57.

Awaludin,J. (2008). Komparasi Campuran Laston AC – WC dengan Bahan Pengikat Aspal Sheel 60/70 dan Aspal Pertamina 60/70 dengan Cara PRD. Skripsi. Semarang : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

G R Infraprojects MCB Factory. (2018). Cold Mix Technology with Bitumen is Getting Popular in India. Retrieved from https://medium.com/@metalcrashbarrier/cold-mix-technology-with-bitumen-emulsion-is-getting-popular-in-india-600257af7094

Safriani M., Febrianti D. (2016). Analisis Pengaruh Penggunaan Abu Sabut Kelapa sebagai Filler pada Campuran Aspal Retona Blend 55. Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi. 2(2):69-78.

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (2018). Spesifikasi Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Indonesia..

Techno Konstruksi. (2010). Teknologi Aspal Emulsi untuk Menunjang Preservasi Jalan. Techno Konstruksi, 54–57, Jakarta.

Thanaya, I N.A. (2007). Review and Recommendation of Cold Asphalt Emulsion Mixtures (CAEMs) Design. Journal of Civil Engineering Science and Application: Civil Engineering Dimension. 9(1):49-55.

Thanaya, I N.A. (2003). Utilization of Sustainable Materials in Cold Asphalt Emulsion Mixture for Lightly Trafficked Road. The 6th International Student Conference at Ibaraki University ISCIU6.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :