PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR BAJA RANGKA TERBREIS KONSENTRIS KHUSUS TIPE MULTI-STORY X DENGAN BELT TRUSS DAN TANPA BELT TRUSS PADA BANGUNAN 18 LANTAI

Christopher - Adisasmita(1*), Christian - Timbulong(2), Effendy - Tanojo(3), Hasan - Santoso(4),


(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra Surabaya
(2) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra Surabaya
(3) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra Surabaya
(4) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


Banyak dampak negatif yang disebabkan oleh gempa bumi di Indonesia, salah satunya adalah bangunan roboh. Bangunan yang tidak di desain tahan gempa dapat menyebabkan korban jiwa dan juga kerugian secara finansial. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk selalu membuat perkembangan pada pengetahuan akan bangunan tahan gempa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja struktur baja dengan RTKK (Rangka Terbreis Konsentris Khusus) yang menggunakan belt truss dengan yang tanpa belt truss. Bangunan yang ditinjau merupakan bangunan sistem tunggal 18 lantai (72 meter) dengan 5 bentang. Bangunan yang menggunakan belt truss memakai 2 bentang breising multistory-X dan untuk yang tidak menggunakan belt truss memakai 3 bentang breising multistory-X. Penambahan belt truss diharapkan memiliki pengaruh positif pada performa bangunan yang ditinjau. Dampak dari pemakaian belt truss juga harus dianalisis, oleh karena itu pada penelitian ini dipakai 2 macam tipe pada bangunan yang menggunakan belt truss, yaitu bangunan 2 pasang belt truss dan 3 pasang belt truss. Bangunan di analisa dengan non-linear time history analysis menggunakan program SAP2000 V.20.2.0 pada beban gempa periode ulang 2500 tahun. Performa bangunan ditinjau berdasarkan berat struktur, drift ratio, dan displacement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa bangunan yang menggunakan 3 pasang belt truss lebih baik dibandingkan bangunan yang tidak memakai belt truss dengan 3 bentang breising. Performa bangunan yang memakai 3 bentang breising tanpa belt truss lebih baik dibandingkan dengan bangunan yang menggunakan 2 pasang belt truss.

Keywords


gempa bumi, struktur baja, RTKK, analisis riwayat waktu, multistory-X, displacement, drift ratio, belt truss.

Full Text:

PDF

References


American Institute of Steel Construction. (2016). Specification for Structural Steel Buildings: ANSI/AISC 360-16, Chicago, USA.

American Institute of Steel Construction. (2016). Specification Provisions for Structural Steel Buildings: ANSI/AISC 341-16, Chicago, USA.

Badan Standardisasi Nasional. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung: SNI 1726:2012. Jakarta, Indonesia.

Badan Standardisasi Nasional. (2015). Ketentuan Seismik untuk Struktur Baja Bangunan Gedung: SNI 7860:2015. Jakarta, Indonesia.

Faimun, Tavio dan Kurnianto, F. (2017). "Desain Modifikasi Struktur Gedung Apartemen Gunawangsa Tidar Surabaya Menggunakan Struktur Beton Bertulang dengan Sistem Outrigger dan Belt-Truss." Jurnal Teknik ITS. Vol.6, No. 2, 324-328.

Federal Emergency Management Agency. (2000). Prestandard and Commentary for the Seismic Rehabilitation of Buildings: FEMA 356, Washington D. C., USA.

Renaldi, C. Dan Setiawan, S. (2019). Perbandingan Kinerja Struktur Baja Rangka Terbreis Konsentris Khusus Berbentuk Multistory X dan Zipper V Terbalik pada Bangunan 12 dan 18 Lantai. Skripsi, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Thiosalim, K.S. Dan Adiputro, J.A. (2019). Perbandingan Kinerja Struktur Baja Rangka Terbreis Konsentris Khusus Sistem Tunggal dan Ganda Tipe Multi-story X dan Single Diagonal pada Bangunan 12 dan 18 Lantai. Skripsi, Universitas Kristen Petra, Surabaya


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks oleh :