PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK BINTARO SEBAGAI CAMPURAN BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL

Louis Agassi Lesmana(1*), Willyanto Anggono(2), Fandi Dwiputra Suprianto(3),


(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Saat ini cadangan minyak dunia semakin menipis sehingga mengakibatkan
harga produk turunan minyak bumi, termasuk solar, semakin mahal. Minyak
bintaro yang diolah menjadi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif
diharapkan dapat menggantikan solar. Permasalahan yang timbul adalah
kurang terujinya penggunaan biodiesel dalam kondisi sebenarnya. Dalam
penelitian dilakukan uji fisik dan uji performa terhadap biodiesel dari
campuran minyak bintaro sebesar 5% volume (biodiesel B5). Uji fisik
dilakukan untuk mengetahui kelayak pakaian biodiesel pada motor diesel
standar, sedangkan uji performa dilakukan untuk mengetahui kinerja motor
diesel dari penggunaan biodiesel dalam pemakaian sebenarnya. Disamping
itu, uji performa juga dilakukan untuk membandingkan penggunaan bahan
bakar solar SPBU dengan penggunaan bahan bakar biodiesel terhadap
kinerja motor. Hasil uji fisik menunjukkan biodiesel layak dipakai dalam
motor diesel standar. Sedangkan uji performa menunjukkan penggunaan
biodiesel minyak bintaro menghasilkan kinerja motor yang lebih baik
dibandingkan penggunaan bahan bakar solar SPBU. Penggunaan biodiesel
B5 memberikan peningkatan daya rata-rata sebesar 0,097%, torsi rata-rata
sebesar 2,933%, BMEP rata-rata sebesar 16,599%, penurunan sfc rata-rata
sebesar 0,058%, dan efisiensi termal rata-rata sebesar 0,941%.


Keywords


Biodiesel, Sifat Fisik, Performa Motor.

Full Text:

PDF

References


Tyson K.S. 2004. Energy Efficiency and Renewable energy. U.S. Department of Energy. http://www.osti.gov/bridge [24 May 2006]

Rohimatun, Suriati Sondang, 2011, Bintaro (Cerbera manghas) Sebagai Pestisida Nabati, Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 17(1)

Purwanto, Y.A., B.I. Setiawan, & K. Sunandar. 2011. Pengembangan Tanaman Bintaro untuk Pemenuhan Bioenergi sebagai Kegiatan Tanaman Kehidupan HTI. Makalah pada Seminar dan Lokakarya Nasional HTI sebagai Kegiatan Ekonomi Hijau Kerjasama Unsri, Sinar Mas Forestry dan BP2HP Wilayah V Palembang Tanggal 12 April 2011 di Palembang.

Irwanto. 2006. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove. Makalah. Yogyakarta

Monjur-Al-Hossain A.S.M., Sarkar Sumon, Saha Sanjib, Lokman Hossain Md., Mahadhi Hasan Md., 2013 Biological assessment on Cerbera manghas(linn.), PharmacologyOnLine

Archives Vol.1, 155-160 [6] Murniana, Frida Oesman, Syahrul Bahri, Lydia Septa D and Nurdin Saidi, 2011, Antifungal Activity From Seed Of Cerbera Odollam Against Candida albicans, Jurnal Natural Vol.11, 1

Hambali, E., Mujdalipah, S., Tambunan, A.H., Pattiwiri, A.W., dan Hendroko, R., 2008, Menimba Ilmu dari Pakar Teknologi Bioenergi, Cetakan ketiga, Agro Media Pustaka: Jakarta.

Paendong, J. E., Tangkuman, H.D. 2010. Optimasi Biodiesel dengan Prekusor Minyak Kelapa. Chem. Prog. Vol.3, No. 1. Mei 2010. Diakses pada tanggal 08 April 2014 pukul 20.37 WIB.

Setiawan A.I. 2008. Memanfaatkan Kotoran Ternak Solusi Masalah Lingkungan dan Pemanfaatan Energi Alternatif. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tohawa Juniaty, Indriati Gusti, 2011, Bintaro (Cerbera manghas) Sebagai Pestisida Nabati, Warta Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Industri, 17(1)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.