PERBANDINGAN KARAKTERISTIK INTERCOOLER SATU DAN DUA LALUAN DENGAN VARIASI KUBAH

Andrian Hartanto(1*), Teng Sutrisno(2),


(1) Petra Christian University
(2) Petra Christian University
(*) Corresponding Author

Abstract


Sebagai alat penukar panas (heat exchanger) diharapkan mempunyai efektifitas yang tinggi. Tugas akhir ini berfokus pada penelitian mengenai perbandingan karakteristik Intercooler satu dan dua laluan dengan variasi kubah. Intercooler dengan tipe satu laluan memiliki efektivitas, laju perpindahan panas dan pressure drop berturut-turut 72,215%, 2832,064 W, dan 2214,988 Pa. Sedangkan intercooler dua laluan dengan variasi pertama yakni  memiliki efektivitas sebesar 86,950 %, laju perpindahan panas sebesar  3449,295 W, dan pressure drop sebesar 5023,982 Pa, untuk dua laluan variasi kedua yakni  memiliki efektivitas sebesar 86,843 %, laju perpindahan panas sebesar 3445,201 W, dan pressure drop sebesar 1840,063 Pa serta bagi dua laluan variasi tiga yakni memiliki efektivitas sebesar 86,843%, laju perpindahan panas sebesar 3446,216 W, dan pressure drop sebesar 1700,922 Pa. Berdasarkan penelitian ini, intercooler dua laluan dengan variasi tiga lebih optimal karena  pressure drop yang dimiliki lebih kecil dibandingkan dengan variasi lainnya namun perpindahan panasnya lebih tinggi dibandingkan satu laluan.


Keywords


Intercooler, Desain Optimal, Laluan Fluida , Simulasi CFD

Full Text:

PDF

References


Bell, Graham. (2002). Force Induction Tunning : A Practical Guide. United Kingdom (UK): Haynes Publishing.

Incropera, Frank. D. (2002). Fundamental Heat and Mass Transfer . United State of America (USA): John Willey Publishing.

Senjaya, Deriyan. (2010). Pemodelan Distribusi Suhu dan Hambatan Termal Tube Persegi Panjang Dengan Mathematica 9.0. Retrieved 2 10, 2015,fromAcademia:http://www.academia.edu/12172967/Pemodelan_Distribusi_Suhu_Dan_Hambatan_Termal_Tube_Persegi_Panjang_Dengan_Mathematica_9.0.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.