PERANCANGAN KETEL UAP untuk PT. HONGXING ALGAE INTERNATIONAL
(1) Universitas Kristen Petra
(2) Universitas Kristen Petra
(*) Corresponding Author
Abstract
Rumput laut adalah salah satu hasil alam Indonesia yang sedang berkembang sekarang. Rumput laut biasa dikeringkan terlebih dahulu guna mengurangi bobot pengiriman dan agar tidak mudah rusak. Rumput laut dikeringkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari. Pengeringan secara tradisional ini memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan rumput laut yang kering dan siap dikirim. Oleh karenanya digunakan ketel uap agar mempercepat proses pengeringan dari rumput laut. Ketel uap yang digunakan adalah ketel uap piapa api, karena tekanan kerja hanya 7 bar (gauge). Ketel uap dirancang untuk menghasilkan uap jenuh sebanyak 500 kg/jam. Ketel berupa alat penukar kalor jenis shell and tube yang dilengkapi dengan cerobong, dengan menggunakan bahan bakar batubara. Dari hasil perancangan didapat kebutuhan bahan bakar sebanyak 82 kg/jam, jumlah pipa sebanyak 268 buah, dengan diameter 52,7 mm, panjang 6 m, dengan susunan pipa berjajar dan jarak antar pipa sebesar 121 mm. sehingga didapat diameter selimut sebesar 2,396m, dengan menggunakan isolasi berbahan rockwool setebal 27 cm.
Full Text:
PDFReferences
Bergman, Theodore L and Incopera. (2000). Fundamentals of heat and mass transfer:John Wiley and Sons.
Cengel, Yunus A. (2002). Heat Transfer.USA:McGraw-Hill.
Djokosetyardjo, M.J. (1993). Ketel Uap, Jakarta: P.T. Pradnya Paramita
Oliver, K.G. (1987). Industrial Boiler Management.New York.
Sato, G. Takeshi. (1994).Menggambar Mesin Menurut Standart ISO, Jakarta: P.T. Pradnya Paramita.
Kementria Kelautan dan Perikanan. (2013). www.kkp.go.id.
Tirtoatmojo, R. (1995). Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar. Surabaya: Universitas Petra
Refbacks
- There are currently no refbacks.